Musim Hujan, Cegah Selesma dengan Menjaga Daya Tahan Tubuh

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 23 Januari 2018 06:33 WIB

Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika puncak musim hujan terjadi pada Desember 2017 hingga Februari 2018. Biasanya saat musim hujan, manusia rentan terserang penyakit, salah satunya selesma atau common cold.

Menurut Kepala Petugas Pengobatan Darurat di Cambridge Health Alliance Amerika Serikat, Melisa Lai Becker, MD, selesma akan sembuh sendiri dalam waktu tiga sampai empat hari. Namun, jika gejala selesma muncul kembali dan makin parah, maka Anda patut waspada. Gejala itu antara lain tenggorok gatal, hidung mampat, pilek, batuk, dan demam.

Presiden sekaligus CEO Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat, Cary Sennett, MD, PhD mengatakan gejala yang muncul kembali pertanda bahwa Anda butuh penanganan medis segera. “Jika gejala disertai demam tinggi dan batuk parah, maka itu infeksi yang mengarah pada penyakit bronkitis, sinus, atau pneumonia,” ujar Sennett.

Baca juga: Stryofoam Dianggap Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Faktanya

Selain demam, Anda patut mewaspadai batuk. Sebab, menurut dokter umum dari One Medical Group Amerika Serikat, Navya Mysore, MD, batuk merupakan gejala selesma biasa. Jika batuk menyebabkan sesak napas hingga nyeri di dada, maka itu bukan selesma biasa. Sesak napas yang dihasilkan batuk pertanda adanya penyumbatan pembuluh darah di paru-paru atau emboli paru.

Advertising
Advertising

Sementara sesak napas yang terdengar nyaring adalah serangan asma. Saat asma bertandang, jalan udara membengkak sehingga terjadi peradangan oleh mukus. Akibatnya, bernapas menjadi lebih sulit dan menimbulkan bunyi.

Baca juga: Alasan Khusus Donna Agnesia Semangat Kampanye Bahaya TBC

Gejala-gejala selesma mempengaruhi kinerja sistem pernapasan bagian atas. Jika gejala itu berkelanjutan hanya di satu lokasi tertentu, bisa jadi Anda mengidap penyakit lain. “Jika rasa sakit terjadi hanya di tenggorokan, itu infeksi tenggorokan. Infeksi sinus memicu rasa sakit hanya di kepala dan sekitar gigi. Sementara infeksi telinga menyebabkan rasa sakit di telinga dan sekitarnya. Gejala hanya terjadi di satu lokasi, bukan di seluruh sistem pernapasan bagian atas,” ujar Melisa Lai Becker.

Untuk itu, jangan menyepelekan batuk, pilek, sesak napas, dan demam. Agar terhindar dari gejala-gejala selesma, kita perlu menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi menu bergizi seimbang, olah raga, dan bila perlu mengonsumsi suplemen vitamin C.

Baca juga: Waktu Bangun Tidur Tanda Kepribadian, Paling Bagus Bangun Jam...

Sebaiknya pilih suplemen vitamin C yang mengandung biotin, vitamin B6, vitamin B2, L-cysteine, dan nicotinamide untuk menjaga daya tahan tubuh Anda dan keluarga. Agar minum suplemen menjadi kegiatan yang menyenangkan, pilihlah suplemen dalam bentuk tablet berlapis gula yang praktis.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

11 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

46 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

47 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

50 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

55 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

5 Maret 2024

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

29 Februari 2024

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya