2 Aspek Perempuan Pekerja Disebut Menarik, Mana yang Penting?

Senin, 4 Desember 2017 06:27 WIB

escapefromcorporate.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di luar kemampuan, penampilan menjadi faktor lain yang berperan penting dalam membangun citra seorang wanita karier. Menurut penelitian Jaclyn Wong, profesor sosiologi di Univesitas Chicago, Amerika Serikat, yang dimuat laman ScienceDirect pada 2016, disebutkan bahwa wanita karier disarankan memberi perhatian lebih pada penampilan demi penghasilan lebih tinggi.

Di sisi lain, penampilan terlalu atraktif bisa memunculkan kesan kurang kompeten dalam pekerjaan. Inilah sebabnya ketika pekerja perempuan berlomba mewarnai rambut dengan aneka warna terang, mengganti kacamata dengan lensa kontak, mengenakan sepatu berhak tinggi dan busana kerja yang menarik, seorang CEO wanita di Lembah Silikon, Amerika Serikat, Eileen Carey, melakukan hal sebaliknya.

Ia mempertahankan kacamata dan menggelapkan warna rambutnya yang pirang. Kepada stasiun televisi BBC, Carey mengakui ini.

Menurut Traci Sitzman, profesor manajemen di Universitas Colorado, Denver, AS, hal simpel seperti warna rambut bisa membuat perbedaan dalam bagaimana perempuan akan dipandang di tempat kerja. Tentu saja, penilaian dan pandangan hanya berdasarkan penampilan bisa saja salah.

Baca juga:
Semakin Tua Semakin Sulit Dapat Pekerjaan, Begini Mengatasinya
5 Profesi dengan Tingkat Stres Tertinggi, Apa Saja Itu?
Jenis Pekerjaan yang Cocok untuk Zodiak Gemini

Advertising
Advertising

“Kita semua punya persepsi tentang wanita berambut coklat atau wanita berambut pirang. Masalahnya, sebenarnya kita menginginkan mereka bekerja dan meningkatkan karier dalam organisasi, bukan duduk dan mengurus warna rambut,” kata Sitzman.

Seperti apa kriteria pekerja wanita yang dianggap atraktif? Wong menyebut dua aspek. Pertama, penampilan alami, misalnya bentuk tubuh ideal dan wajah yang simetris. Kedua, penampilan yang diciptakan sendiri, misalnya riasan wajah, busana, dan warna rambut.

Dalam penelitian Wong, faktor kedualah yang paling memberikan perbedaan besar dalam bagaimana seorang wanita dipersepsikan. Ia menyimpulkan, wanita yang tampil atraktif karena faktor buatan manusia, yakni riasan, warna dan tata rambut, serta pilihan busana cenderung mendorong orang lain nyinyir terhadap kemampuan kerja mereka.

Persepsi ini bisa berbeda pada wanita dalam tingkatan karier berbeda. Penampilan atraktif memberi keuntungan lebih di tahap awal karier. Namun ketika mereka sudah memasuki jabatan lebih lanjut, penilaian itu berubah.

“Begitu wanita memasuki jabatan manajerial, posisi pemimpin, posisi yang berkuasa, kecantikan dan penampilan yang berlebihan menjadi kekurangan karena stereotip wanita cantik tidak kompatibel dengan pekerjaan. Jadi. jika tampil terlalu cantik, mungkin Anda tidak kompeten dan tidak terlalu pintar. Penilaian berdasarkan penampilan itu lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria,” urai Wong.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

9 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

10 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya