Takar Dosis, 1 untuk Dewasa dan 1/2 untuk Anak Itu Keliru

Selasa, 21 November 2017 11:15 WIB

Ilustrasi obat. TEMPO/Mahanizar Djohan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat belum memahami bagaimana cara menakar dosis obat yang dikonsumsi. Mereka berpedoman dosis penuh untuk orang dewasa dan separuh untuk anak-anak. Contohnya, jika minum obat flu maka orang dewasa minum 1 tablet, sedangkan anak-anak cukup setengah tablet.

Baca juga:
Tip Agar Obat Si Kecil Aman
Tip Agar Anak Tak Takut Minum Obat
Sebab Obat Antibiotik Harus Dihabiskan

Tak semudah itu menakar dosis obat karena kondisi setiap individu berbeda. Kita perlu mengetahui kebutuhan dosis obat yang optimum untuk seseorang dengan melihat kondisi genetik masing-masing. Dengan begitu, upaya penyembuhan dan pengurangan efek samping dari pengobatan akan efektif.

Kondisi genetik yang dapat mempengaruhi kebutuhan dosis obat seseorang adalah ketika ditemukannya variasi genetik di dalam tubuh yang dapat memengaruhi metabolisme. Untuk mengetahui ada atau tidaknya variasi genetik di dalam tubuh yang dapat memengaruhi kebutuhan dosis obat, terutama obat warfarin, kita dapat melakukan pemeriksaan Warfarin IndivTest.

Pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali seumur hidup sebagai tanda dan identitas diri dalam mendapatkan dosis obat warfarin. Warfarin adalah golongan obat antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang berbahaya bagi mereka yang mengalami pembekuan darah di kaki pada penderita trombosis vena dalam, di paru-paru pada penderita emboli paru, dan di jantung pada penderita fibrilasi atrium dan serangan jantung.

Advertising
Advertising

Mengutip keterangan tertulis dari Laboratorium Klinik Prodia, faktor genetik berpengaruh terhadap kebutuhan dosis warfarin. Variasi genetik terkait pengobatan warfarin sering terjadi pada dua gen, yaitu gen CYP2C9 dna VKORC1. Sebab itu, keberadaan variasi genetik kedua gen tersebut sangat memengaruhi penentuan dosis warfarin antar-individu.

Untuk mengetahui ada tidaknya variasi genetik pada gen CYP2C9 dan VKORC1 diperlukan pemeriksaan Warfarin IndivTest. Ditemukan atau tidaknya variasi genetik dapat membantu dalam menentukan dosis awal obat warfarin. Berbagai manfaat pemeriksaan Warfarin Indivtes antara lain mendeteksi adanya variasi genetik pada gen CYP2C9 dan VKORC1, menentukan dosis awal optimum warfarin sesuai hasil kombinasi genotip, mengurangi kekurangan atau kelebihan dosis selama masa pengobatan awal, dan mengurangi risiko pendarahan dan kejadian tromboemboli. Pemeriksaan Warfarin IndivTest ini juga cukup dilakukan sekali seumur hidup.

DWI NUR SANTI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

12 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya