Terapi Baru Pasien Gagal Ginjal, Tak Perlu Cuci Darah

Selasa, 7 November 2017 10:16 WIB

Monalisa Theresia, pasien gagal ginjal sedang melakukan cuci darah menggunakan proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysys (CAPD) dikediamannya dikawasan Cibinong, Jakarta, Jumat (28/3). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien yang mengalami gagal ginjal biasanya melakukan cuci darah atau hemodialisis. Namun dokter spesialis ginjal dan hipertensi, Jonny, mengatakan kini pasien gagal ginjal bisa menerapkan terapi continuous ambulatory peritoneal dialysis atau CAPD.

Baca juga:
Gagal Ginjal, Pilih Transplantasi Ginjal atau Cuci Darah?
Polusi Udara Tingkatkan Risiko Penyakit Ginjal, Cek Penelitiannya
Jakarta Marathon 2017, Waspadai Cedera Ginjal setelah Maraton

CAPD, menurut dia, mampu membersihkan darah selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Sistem CAPD membutuhkan kantung cairan dialisat dan selang yang terkoneksi dengan kateter, yang digantung pada tiang selama proses pergantian. Sebagian besar pasien membutuhkan tiga-empat kali penggantian dalam satu hari, misalnya saat bangun pagi, makan siang, sebelum makan malam, dan sebelum tidur.

Penggantian cairan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Cairan dialisat akan mengisi rongga perut selama penggantian semalaman. Ketika proses penggantian, pasien dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti menonton televisi, menelepon, bekerja di meja, atau membaca. Proses penggantian dapat dilakukan di area yang bersih, baik di rumah, di kantor, maupun dalam perjalanan.

"Terapi CAPD adalah perawatan yang lebih sederhana dibanding perawatan gagal ginjal yang lain, menggunakan selaput perut untuk menukarkan cairan dan tidak bermain dengan darah," ujar Jonny dalam acara Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal dengan Perawatan CAPD di Jakarta, Minggu, 5 November 2017.

Advertising
Advertising

Dalam presentasinya, Jonny menjelaskan, gaya hidup pasien CAPD berbeda dengan pasien terapi lain. Di rumah, misalnya, harus disiapkan tempat yang sesuai atau bersih untuk melakukan pertukaran cairan dan jangan lupa melakukan pertukaran tersebut dengan rutin. Pasien juga harus selalu ingat untuk memesan cairan CAPD serta perlengkapannya setiap bulan.

Di kantor atau sekolah, pasien dapat melakukan penukaran cairan di meja yang bersih pada jam makan siang. Pasien CAPD juga dapat berlibur, asalkan ingat untuk membawa perlengkapannya sebelum pergi ke tujuan atau memesan perlengkapan tersebut sebelumnya di tempat tujuan.

Pasien Jonny, Trenggono, menuturkan sudah dua tahun melakukan terapi CAPD dan tidak perlu cuci darah sama sekali. "Saya masih bisa kerja setiap hari dan pergi keluar kota," ucap Trenggono. Bahkan, dalam testimoninya, Trenggono mampu melakukan aktivitas favoritnya, yakni mendaki gunung, dengan tetap membawa peralatan CAPD.

Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Tony Samosir mengatakan terapi CAPD memberikan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. "Saya juga sebagai pasien gagal ginjal menyadari bahwa pasien harus mendapatkan informasi yang tepat dan benar mengenai semua perawatan gagal ginjal," tuturnya.

Baca: Tanda-tanda Serangan Jantung sejak 6 Bulan Sebelumnya

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya