Pernikahan Kahiyang Ayu, Peak Season Datang Lebih Awal
Reporter
Non Koresponden
Editor
Yunia Pratiwi
Senin, 6 November 2017 18:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan putri presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution membuat peak season yang biasanya jatuh pada minggu terakhir Desember dan awal tahun datang lebih awal. Saat tanggal pernikahan Kahiyang Ayu diumumkan, hotel-hotel berbintang berbenah.
Baca juga:
Doa dalam Motif Jarit Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby
Permintaan Iriana Jokowi untuk Gaun Pernikahan Kahiyang Ayu
Jokowi Punya Hajat, Ritual Pernikahan Kahiyang Ayu Lebih Banyak
Pembenahan ini, menurut General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari merupakan bagian dari ritual mangayu bagyo manten atau turut bersukacita merayakan hari besar kedua mempelai. Kesibukan di The Sunan Hotel Solo mulai terasa sejak Sabtu, 4 November 2017.
“Tanggal 4 November tamu-tamu negara mulai masuk ke hotel kami. Mereka adalah bagian dari acara. Saya tidak bisa menyebut siapa saja karena bersifat private and confidential. Saat keluarga Presiden Jokowi mengumumkan tanggal pernikahan Kahiyang, hari itu juga 16 kamar suite kami (terbanyak di Solo) habis terpesan,” ujarnya.
The Sunan Hotel Solo selama ini dikenal sebagai hotel langganan para presiden. Almarhum Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Solo menginap di sini. Hotel ini sudah biasa melayani pejabat dan tamu negara dengan standar protokoler. Retno mengakui, sejumlah menteri Kabinet Kerja telah memesan kamar. Namun, ia enggan memerinci siapa saja pembantu Presiden yang bermalam.
Lonjakan tamu pada 7-9 November tidak mengejutkan Retno. Mengingat, dua tahun lalu saat Gibran melepas masa lajang, hampir seluruh tamu Presiden Jokowi menginap di sana. “Tahun ini, mereka yang dulu menghadiri pernikahan Mas Gibran kembali ke sini. Setelah kamar suite habis terpesan, reservasi kamar tipe lain mengalir bertahap. Polanya hampir sama dengan 2 tahun lalu. Bedanya, tahun ini lebih banyak menteri,” ujar Retno.
Pekerjaan rumah pengelola hotel di Solo awal November ini, menurut Retno, merepresentasikan keramahan Solo. Tujuannya, para tamu membawa kenangan yang baik dari keluarga Presiden Jokowi maupun tentang Solo. Representasi keramahan Solo diwujudkan lewat menu sarapan.
Marketing Communication Manager Hotel Alila Solo Tiwik Widowati mengatakan, pengelola hotel akan menyajikan nasi liwet, nasi kuning, aneka jenang, gudeg, dan jamu.
Sementara Retno mengatakan The Sunan Hotel langganan presiden beserta pejabat publik karena hotelnya menerapkan Solo hospitality. “Jadi 60 persen menu sarapan kuliner Solo. Tamu merasakan suasana Solo yang sejati. Alasan lain, lokasi hotel ini sangat dekat dengan rumah Presiden dan Graha Saba Buana,” kata Retno.