Bahaya Jangka Panjang Diet Karbohidrat, Ini Kata Dokter

Minggu, 5 November 2017 22:24 WIB

Ilustrasi diet. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengurangi berat badan, banyak orang mengurangi konsumsi karbohidrat. Diet ini pun semakin populer. Walaupun diet karbohidrat dapat mengurangi berat badan dalam waktu cepat, diet tersebut tidak dianjurkan karena efek jangka panjangnya tidak baik untuk kesehatan.

Salah satu efek dari diet karbohidrat adalah gagal ginjal. Dengan mengurangi karbohidrat, banyak orang yang menggantinya dengan menambah protein dan lemak. Program diet ini umumnya merekomendasikan agar pelaku diet mendapatkan 30-50 persen total kalori mereka dari protein.

Mengkonsumsi terlalu banyak protein membuat ketegangan pada ginjal. Takaran karbohidrat yang baik adalah 50-60 persen total kalori karena memiliki peran penting sebagai sumber energi. Namun, konsumsi gula dibatasi hanya sampai 5 persen.

“Kadar karbohidrat itu tidak boleh lebih kecil dari 50 persen,” jelas dr. Ety Mariatul Qipitiah, Sp. GK, Spesialis Gizi Klinik, di Jakarta, 5 November 2017.

Baca juga:
Alpokat dan Pisang Solusi Jantung Sehat? Intip Penelitiannya
Misteri Obesitas, Akibat Makan Banyak atau Racun yang Menumpuk?
Kiat Awet Muda dari Supermodel: Sabun Bayi dan Cokelat

Advertising
Advertising

Sumber karbohidrat terbagi menjadi dua, karbohidrat kompleks dan sederhana. Dalam penjelasannya, Ety menyebutkan kalau karbohidrat kompleks terdiri dari ubi, beras, dan jagung. Sedangkan karbohidrat sederhana terdiri dari gula pasir. Karena itu, diet karbohidrat yang memangkas konsumsi karbohidrat dengan menggantinya dengan protein sebenarnya tidak baikuntuk jangka panjang.

“Pilih karbohidrat kompleks tergantung dari kebutuhan kalori,” ujar Ety.

Selain itu, dibanding mengurangi kadar karbohidrat, lebih baik pilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah angka potensi peningkatan gula darah, yang disebabkan oleh karbohidrat pada makanan.

Baca juga: Menghilangkan Kadar Gula dari Nasi

Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah adalah kacang-kacangan, seperti kacang polong, buncis, lentil, atau kacang tanah, dan asam. Selain itu, gandum dan buah-buahan juga menjadi contoh makanan dengan indeks glikemik rendah.

Diet karbohidrat sangat tidak dianjurkan untuk pasien gagal ginjal atau memiliki risiko tinggi untuk gagal ginjal. Diet rendah karbohidrat tidak dianjurkan karena masa penyebaran insulin di dalam tubuh akan mengambil waktu lebih lama.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya