TEMPO.CO, Jakarta - Calon pengantin biasanya memesan baju istimewa untuk hari pernikahannya sejak jauh hari. Sebab, setiap mempelai tentu ingin busana pengantin mereka dibuat dengan rapi dan detail yang indah sehingga bisa mempesona pada hari H. Namun bagaimana jika tubuhmu yang berubah, entah semakin berisi atau menyusut, sehingga membuat baju pengantin kesempitan atau kelonggaran?
Perancang busana Tuty Adib mengatakan calon pengantin tak perlu khawatir jika kondisi tersebut terjadi. Selama 17 tahun menjadi perancang busana, Tuty menerapkan beberapa tahap pengepasan agar busana yang dikenakan kliennya cocok hingga hari pernikahan. "Kalau dengan saya, proses penyesuaian busana ada tahapannya," ujarnya kepada Tempo di Jakarta Convention Center, Kamis, 12 Oktober 2017.
Tuty, yang merancang busana pengantin untuk Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, mengatakan tahap pertama adalah melakukan fitting dasar atau pengukuran badan calon pengantin untuk membentuk struktur busana. Tahap ini dapat dilakukan beberapa bulan sebelum acara, bergantung pada persetujuan antara pengantin dan desainer mengenai lamanya proses pembuatan busana pengantin.
Tuty Adib. TEMPO | Rini Kustiani
"Kemudian ada fitting di mana aksesoris sudah dipasang," ucapnya. Pada tahap ini, pakaian sudah disesuaikan dengan bentuk badan calon pengantin sehingga bisa kekecilan atau kebesaran di beberapa bagian, tapi bisa langsung diubah.
Proses selanjutnya adalah perapian untuk menata kembali detail yang masih diperlukan. Pada tahap penyempurnaan ini, desainer mesti jeli melihat apakah ada potongan yang masih belum rapi atau aksesoris yang dianggap masih kurang.
Penyesuaian busana pengantin tahap akhir dilakukan ketika semua proses tadi sudah selesai dan biasanya mendekati hari H. Tuty Adib menjelaskan, pada tahap ini, dia akan menanyakan apakah masih ada lagi yang perlu disesuaikan dengan selera klien. Jika tidak, busana sudah siap dikenakan pada hari istimewa.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
