Dokter: Cegah Komplikasi, Tangani Preeklamsia Kehamilan Segera

Selasa, 17 Oktober 2017 19:52 WIB

Ilustrasi ibu hamil tidur atau bermimpi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Preeklamsia adalah salah satu penyebab terbesar kematian ibu hamil di Indonesia. Menurut Preeclampsia Foundation, kondisi ini adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal.

“Penyakit ini berdampak besar pada kesehatan fisik penderita, sang ibu," ujar dr. Achmad Mediana, SpOG, dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care, saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 Oktober 2017.

Preeklemsia mempengaruhi setidaknya 5-8 persen dari semua kehamilan dan perkembangan kondisi ini cepat, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.

“Preeklamsia kehamilan bisa dideteksi sejak hamil 22-24 minggu,” lanjut dr. Achmad.

Walaupun jarang, kondisi ini dapat juga terjadi lebih awal dari 20 minggu. Perawatan prenatal yang tepat sangat penting untuk mendiagnosis dan mengelola preeklampsia.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Studi: Aspirin Turunkan Risiko Preeklemsia di Masa Kehamilan
6 Langkah Mencegah Preeklemsia di Masa Kehamilan
Komplikasi Preeklamsia saat Kehamilan Ancam Nyawa Ibu dan Janin

Bila tidak diobati, preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan fatal bagi Anda dan bayi. Jika Anda mengalami preeklamsia, satu-satunya obat adalah persalinan bayi. Jika preeklamsia tidak ditangani dengan cepat dan benar, hal itu dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu seperti gagal hati atau ginjal dan masalah kardiovaskular di masa depan.

“Preeklamsia juga menghasilkan bayi lahir kecil,” jelas dr. Achmad.

Walaupun tidak semua bayi yang lahir dari ibu penderita preeklamsia prematur, kemungkinan besar bayi tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dari normal. Preeklamsia dapat mencegah plasenta untuk mendapatkan darah yang cukup. Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, bayi akan kekurangan oksigen dan makanan sehingga ukurannya lebih kecil.

Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah preeklamsia, ada beberapa hal yang bisa diterapkan untuk rutinitas sehari-hari. Beberapa hal tersebut adalah mengurangi konsumsi garam dan gorengan, minum 6-8 gelas air putih setiap hari, istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, dan naikan kaki beberapa kali di siang hari.

“Karena preeklamsia berdampak ke gangguan pembuluh darah, dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang untuk menghindari tensi yang tinggi,” ujar dr. Achmad.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

5 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

8 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

15 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

16 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

25 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

27 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

28 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

29 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

30 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya