6 Langkah Mencegah Preeklemsia di Masa Kehamilan

Selasa, 17 Oktober 2017 18:42 WIB

Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu yang mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, maka ia berisiko tinggi mengalaminya kembali pada kehamilan berikutnya. Risiko tergantung pada tingkat keparahan preeklamsia sebelumnya. Baca: Preeklamsia, Masalah Kehamilan Penyebab Kematian, Bayi Prematur

Preeklamsia adalah kondisi kesehatan serius yang dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan ginjal, hati, jantung, dan masalah otak pada ibu, serta dapat menyebabkan perkembangan lambat di rahim, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah pada bayi.

Meskipun preeklampsia dapat menyebabkan masalah serius selama kehamilan, Anda tetap bisa melahirkan. Preeklamsia hanya terjadi selama kehamilan. Cara aman untuk menyembuhkan preeklamsia adalah proses persalinan.

Preeklamsia dapat menimbulkan sindrom HELLP, yang merupakan singkatan dari hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit yang rendah. Kondisi ini mempengaruhi sel darah merah, pembekuan darah, dan fungsi hati. Sekitar 4 -12 persen wanita yang didiagnosis menderita preeklamsia mengalami sindrom HELLP.

Dilansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa hal yang dapat mengurangi risiko preeklampsia pada kehamilan kedua. Baca juga: Komplikasi Preeklamsia saat Kehamilan Ancam Nyawa Ibu dan Janin

Advertising
Advertising

#Setelah kehamilan pertama, mintalah dokter untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal.

#Jika Anda atau saudara dekat memiliki gumpalan darah vena atau paru-paru sebelumnya, mintalah dokter untuk menguji kelainan pembekuan, atau trombofilia. Cacat genetik ini meningkatkan risiko preeklamsia dan pembekuan darah plasenta.

#Jika mengalami obesitas, cobalah menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi risiko terkena preeklamsia lagi.

#Jika Anda menderita diabetes melitus dan bergantung pada insulin, pastikan untuk menstabilkan dan mengendalikan kadar gula darah sebelum hamil dan di awal kehamilan untuk mengurangi risiko terserang preeklampsia lagi.

#Untuk mencegah preeklamsia pada kehamilan kedua, dokter akan menyarankan konsumsi aspirin dosis rendah pada akhir trimester pertama, antara 60 dan 81 miligram. Selain itu, dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen kalsium.

#Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kehamilan. Selain preeklamsia setelah melahirkan, patut juga diwaspadai kondisi lain yang disebut preeklamsia pascapersalinan. Umumnya kasus preeklampsia pascamelahirkan terjadi setelah 48 jam melahirkan. Namun, bisa juga terjadi 4-6 minggu setelah melahirkan. Preeklampsia pascamelahirkan memerlukan pengobatan. Jika tidak diobati dapat menyebabkan kejang-kejang dan komplikasi serius lain.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

6 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

14 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

26 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

26 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

27 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

28 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya