Donor ASI, Pahami Metode Pengecekan Kualitas ASI

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 14 Oktober 2017 18:11 WIB

Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Donor ASI menjadi pilihan terbaik jika ibu tak dapat memberikan air susu ibu kepada bayinya. Namun demikian donor ASI mesti sangat hati-hati dan diperlakukan sebagaimana donor darah.

Baca juga:
Ibu Mau Donor ASI, Jalani 2 Tahap Penyaringannya
Donor ASI, Pastikan Tak Ada Transfer Virus HIV dan Hepatitis

Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, dr. Elizabeth Yohmi SpA, IBCLC mengatakan kendati ASI itu adalah susu, tapi ASI sejatinya produk darah yang dapat mentransfer berbagai penyakit. "Kasus yang paling sering ditemui adalah penularan virus CMV, hepatitis B dan C, dan HTLV atau virus pemicu leukemia dan limfoma," kata Elizabeth Yohmi dalam diskusi "Aturan Main Donor ASI" di Jakarta, Jumat 13 Oktober 2017.

Meski ibu pendonor ASI sudah lulus prosedur penyaringan, belum tentu ASI yang dihasilkannya terbilang sehat. Elizabeth Yohmi menjelaskan, menurut hasil penelitian di 2010 pada 1.091 donor ASI yang melalui uji serologi, ditemukan sekitar 3,3 persen kandungan virus sifilis, hepatitis B, hepatitis C, HTLV dan HIV. Dari penelitian lain, hasil skrining pada 810 ASI yang belum dipasteurisasi, ditemukan pertumbuhan berbagai bakteri.

"Jadi tidak semudah itu memberikan donor ASI. Belum lagi bicara penyimpanan dan idealnya pengiriman harus diperlakukan seperti darah," ujar Elizabeth Yohmi. ASI harus disimpan di dalam kotak pendingin khusus dan petugas pengelolaaannya menggunakan alat pelindung diri

Advertising
Advertising

Saat ini, menurut dia, hanya RSCM yang memiliki bank penyimpanan ASI yang cukup baik. Adapun di luar negeri, terdapat bank ASI yang mampu memastikan keamanan ASI sekaligus menjamin kandungan zat gizi ASI tetap terjaga.

Lantas bagaimana proses pengujian ASI donor dari ibu yang sudah lulus penapisan tahap 1 dan 2? Berikut ini rincian proses sterilisasi dan penyimpanan susu seperti dikutip dari Satgas ASI IDAI.

A. Pasteurisasi Pretoria
1. Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml ke dalam wadah kaca 450 ml.
2. Tutup wadah kaca dan letakkan ke dalam panci aluminium 1 liter.
3. Tuangkan air mendidih 450 ml atau hingga permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panci.
4. Tunggu selama 30 menit.
5. Pindahkan susu, dinginkan, dan berikan kepada bayi atau simpan di lemari pendingin.

B. Flash Heating
1. Tempatkan ASI sebanyak 50-150 ml ke dalam wadah kaca 450 ml.
2. Wadah kaca ditutup sampai saat dilakukan flash heating.
3. Untuk melakukan flash heating, buka tutup wadah dan letakkan dalam 1 liter pemanas susu
4. Tuangkan air 450 ml atau hingga permukaan air mencapai 2 cm dari bibir panci.
5. Didigkan air, bila telah timbul gelembung pindahkan wadah dengan cepat dari air dan sumber panas.
6. Dinginkan ASI, berikan kepada bayi atatu simpan di lemari pendingin.

Untuk menjaga mutu dan keamanan ASI, calon pendonor mesti mendapatkan pelatihan tentang kebersihan, cara memerah, dan menyimpan ASI. Misalnya, cuci tangan seblum memerah ASI, perah ASI di tempat yang bersih dan pastikan peralatan yang digunakan higienis. ASI perah harus disimpan pada tempat tertutup, botol kaca, kontainer plastik khusus ASI.

RINI KUSTIANI

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya