Donor ASI, Pastikan Tak Ada Transfer Virus HIV dan Hepatitis

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 14 Oktober 2017 08:24 WIB

Yang Hilang karena Tak Menyusui

TEMPO.CO, Jakarta - Donor ASI menjadi pilihan sebagian ibu yang ingin kebutuhan asi bagi bayinya selalu terpenuhi. Namun jangan sembarangan menerima donor ASI sebagaimana yang sering kita baca di media sosial. Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Elizabeth Yohmi SpA, mengatakan donor ASI sejatinya tak sesederhana itu. Perlu penyaringan yang ketat agar ASI benar-benar bersih dari virus.

Baca juga:
Hati-hati Sebelum Beri ASI Orang Lain pada Bayi
Perubahan Warna dan Nutrisi ASI dalam 1 Tahun

Beberapa virus yang bisa tertular melalui ASI, menurut Elizabeth Yohmi, antara lain HIV, Hepatitis, Cytomegalovirus, West nile, dan Human T-cell lymphotropic. Baru-baru ini, ada kasus di Surabaya, Jawa Timur, di mana seorang bayi teridentifikasi mengidap HIV dari donor ASI yang diterimanya.

“Ada cukup banyak ibu yang tidak dapat menyusui anaknya setelah melahirkan. Terdapat kendala, seperti keadaan kesehatan ibu atau ibu yang malas memberi ASI,” ujar Elizabeth Yohmi dalam acara diskusi “Aturan Main Donor ASI” di Jakarta Pusat, Jumat 13 Oktober 2017.

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock

Advertising
Advertising


Elizabeth Yohmi menjelaskan, kendati ASI adalah susu, tetapi ia sebenarnya produk darah yang dapat mentransfer berbagai penyakit. Kasus yang paling sering ditemui adalah penularan virus CMV, hepatitis B dan C, dan HTLV atau virus pemicu leukemia dan limfoma.

Seorang ibu, Diana Yunita Sari yang baru melahirkan 6 bulan lalu menceritakan terpaksa masuk ke ruang ICU karena masalah kesehatannya. Saat itu dia tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya. Dokter yang merawat bayinya sempat mendonorkan ASI-nya, tapi bayi Ibu Diana menunjukkan reaksi tidak cocok terhadap ASI tersebut.

"Saya pernah mencoba memberikan ASI, namun yang keluar hanya 0,1 cc meski sudah diberi obat perangsang. Meski setetes, ASI sangatlah penting bagi bayi,” kata Diana. Karena ASI sulit keluar, Diana tak bisa secara penuh memberi ASI eksklusif kepada anaknya. Ia pun mendapat pendonor ASI yang mau membantunya.

Menurut Elizabeth Yohmi, ASI terbaik adalah ASI dari ibu ke anaknya sendiri. Sebab, tubuh ibu memproduksi ASI dengan komposisi yang sesuai dengan kondisi bayinya. Tetapi jika dalam keadaan tertentu ibu tidak bisa memberi ASI, barulah mencari seorang pendonor ASI.

NAWIR ARSYAD AKBAR

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

12 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

25 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.

Baca Selengkapnya

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

5 September 2023

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.

Baca Selengkapnya

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

31 Juli 2023

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

30 Juli 2023

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.

Baca Selengkapnya