Dengarkan Denyut Nadimu untuk Deteksi Stroke Sejak Dini

Jumat, 13 Oktober 2017 06:51 WIB

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin Anda pernah merasa tubuh terasa lelah dan tak bertenaga, padahal tidak sedang melakukan aktivitas fisik apapun. Dalam kondisi ini, coba dengarkan denyut nadi Anda, perhatikan iramanya. Jika ritmenya tidak teratur, seperti 'duk...duk...dug...duk-duk-duk-duk...duk...duk" atau melambat dan cepat secara tiba-tiba, itu artinya Anda mengalami fibrilasi atrium atau FA.

Baca juga:
5 Cara Mudah dan Efektif Mencegah Stroke
Stroke Lebih Rentan Terjadi pada Perempuan, Ketahui Alasannya

“Rasa lelah dan tidak bertenaga adalah gejala yang paling sering terjadi pada penderita fibrilasi atrium atau irama detak jantung yang tidak beraturan,” ujar Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJp (K) FIHA, FasCC, Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Presiden Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS).

Penderita kelainan denyut nadi ini, menurut Yoga Yuniadi, berisiko 5 kali lebih tinggi mengalami stroke dibanding orang yang denyut nadinya teratur. Selain itu, mereka juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami stroke yang fatal, dengan tingkat keparahan yang tinggi, bersifat lama dan sering berulang.

Sebanyak 40 persen kelumpuhan sulit bicara dari stroke diakibatkan karena irama nadi yang berantakan. “Yang membuat penyakit ini lebih bahaya lagi adalah kurangnya pengetahuan mengenai keseriusan fibrilasi atrium atau kelainan di denyut nadi ini,” ucap Yoga.

Advertising
Advertising

Selain merasa lelah dan tidak bertenaga, kecepatan denyut jantung yang tidak konsisten, gejala lainnya adalah napas pendek dan sesak, jantung berdebar dan terasa tidak nyaman di dada. Terkadang orang tersebut merasa pusing sampai seolah terasa melayang, dan kesulitan ketika berolahraga atau beraktivitas sehari-hari. “Kesulitan ini diakibatkan karena setiap kali melakukan kegiatan yang meningkatkan denyut jantung pada orang biasa, denyut jantung pada penderita fibrilasi atrium akan meningkat jauh lebih tinggi dari semestinya,” kata Yoga.

Jika dibiarkan, Yoga melanjutkan, irama detak jantung yang tidak beraturan ini dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung, dan bila lepas ke sirkulasi sistemik, bagian dari sistem yang membawa darah beroksigen dari jantung, dapat menyebabkan stroke. Rata-rata 50 persen pasien FA yang terkena stroke akan mengalami stroke lagi dalam jangka waktu 1 tahun.

“Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko fibrilasi atrium atau FA yang juga membantu mengurangi risiko stroke. Mulailah dengan mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan hindari merokok atau asap rokok. Makanan yang baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung adalah buah dan sayuran, biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan. Hindari makanan yang mengandung lemak dan garam tinggi.

Khusus untuk olahraga, penderita fibrilasi atrium disarankan menggunakan alat yang bisa mendeteksi denyut jantung saat sedang berolahraga. Bila tidak olahraga, risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung atau stroke, akan meningkat 51 persen.

Artikel terkait:
Menyusui Kurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

1 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

2 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

2 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya