Denyut Nadi Tidak Konsisten, Awas Stroke

Kamis, 12 Oktober 2017 19:23 WIB

Ilustrasi stroke. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat berolahraga atau sedang di dalam situasi yang menegangkan, kita dapat merasakan denyut di dada. Namun bagaimana kita bisa mengetahui ritme denyut nadi pada saat sedang tenang? Dalam kondisi normal atau di tengah kesibukan sehari-hari, ada cara mudah untuk mengecek irama jantung, jangan sampai terserang stroke. Baca: Kelainan Irama Jantung Picu Stroke 5 Kali Lipat

“Letakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di pergelangan tangan kiri, di mana Anda bisa melihat dua lekuk di daerah pembuluh darah. Raba-raba sampai terasa denyut nadi Anda,” ujar Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJp (K) FIHA, FasCC, Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Presiden Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS).

Untuk mengetahui bila detak jantung itu normal, hitung berapa kali denyut nadi berdetak dalam waktu 10 detik. Bila dalam situasi yang tenang, denyut nadi seharusnya berdetak 6-9 kali. Bila mencapai lebih dari itu, berarti masih dalam keadaan lelah atau tegang. Baca juga: Jangan Tunggu Sampai Terjadi, Cegah Stroke Sejak Dini

Namun, denyut nadi yang berdetak cepat masih normal kalau ritmenya terus sama dan terasa seperti suara, “Dug...Dug...Dug…” Bila kita memiliki kelainan di denyut nadi, ritme akan terasa berantakan dan tidak konsisten. Kelainan denyut nadi, di mana irama bisa menjadi lebih cepat atau lebih lama secara tidak konsisten, disebut Fibrilasi Atrium (FA).

“Ada 2,2 juta orang di Indonesia yang telah terdiagnosis menderita Fibrilasi Atrium dan 40 persen dari pasien tersebut gejala pertamanya adalah stroke,” jelas Yoga.

Advertising
Advertising

Karena itu, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, InaHRS, Asia Pasicif Heart Rhythym Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) nasional dan cabang DKI Jakarta, serta Departmen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI bekerja sama untuk meningkatkan edukasi mengenai Fibrilasi Atrium.

“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya FA dan untuk menerapkan tindakan MENARI, yang berarti Meraba Nadi Sendiri. Tindakan ini sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin bila seseorang menderita kelainan denyut nadi atau FA ini,” ujar dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), Ketua II Panitia Kampanye Fibrilasi Atrium (FA) 2017. Baca juga: Stroke Lebih Rentan Terjadi pada Perempuan, Berikut Alasannya

Meraba nadi sendiri dianjurkan untuk dilakukan satu hari sekali, setiap pagi atau siang. “FA biasanya menunjukkan detak jantung yang tidak konsisten di pagi dan siang hari. Jadi, sebelum memulai kegiatan adalah waktu yang terbaik untuk meraba nadi sendiri, atau MENARI,” kata Yoga.

Kegiatan ini lebih penting lagi untuk perempuan dan orang yang sudah berumur di atas 60 tahun tapi tetap saja dianjurkan untuk dilakukan oleh semua orang. Bila denyut nadi terasa tidak berdetak dengan irama yang konsisten, langsung periksa ke dokter agar dapat dilihat lebih lanjut.

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

7 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

7 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

7 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

13 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

27 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya