Batik Maos Hampir Punah, Apresiasi Lebih Besar dari Orang Asing

Senin, 2 Oktober 2017 17:49 WIB

Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Maos merupakan salah satu peninggalan budaya dari zaman Pangeran Diponegoro di abad ke-19. Motif batik ini tidak memiliki banyak dokumentasi, meski sarat makna dan filosofi, serta telah terancam punah.

Baca: Hari Batik Nasional, Motif Batik Jadi Sandi Perang Diponegoro

Pasangan suami-istri, Euis Rohaini dan Tonik Sudarmaji, membuat butik Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, untuk membawa kembali motif Batik Maos yang klasik. “Tapi pembeli lebih banyak dari luar negeri dibandingkan dengan orang lokal di Cilacap atau Indonesia,” kata Euis, pada akhir September 2017.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Kisah Euis Rohaini Populerkan Batik Maos

Banyak motif batik Maos yang digunakan sebagai sandi perang pada zaman Pangeran Diponegoro. Walaupun makna dan filosofi dari batik Maos berhubungan dengan sejarah Cilacap, Euis dan Tonik merasa belum banyak orang Cilacap yang memberikan apresiasi terhadap sejarah budaya tersebut. Padahal orang asing dapat menunjukkan apresiasi yang lebih besar terhadap sejarah batik Maos serta keindahannya.

Harga untuk batik Maos yang dijual di Rajasa Mas tidak terlalu mahal. Mereka menjual beberapa batik cetak dengan harga sangat murah, bersama pernak pernik yang dibuat dari bekas kain.

Namun semua motif batik Maos adalah batik tulis dengan berbagai rangkaian harga. Syal batik Maos dapat dibeli dari Rp 120 ribu sampai 300 ribu. Sedangkan batik Maos dengan motif kontemporer, yang menggabungkan motif klasik dan motif modern, dijual dengan harga Rp 400 ribu, batik klasik dengan warna buatan Rp 550 ribu. Semua batik dengan warna alam dijual dari harga Rp 800 ribu karena prosesnya yang lebih lama.

“Warga Cilacap yang membeli batik Maos ini hanya 20-30 persen dari jumlah pembeli kita,” ujar Tonik.

Karena sering mengikuti pameran di Jakarta, seperti Pameran Adiwastra Nusantara dan Pameran Inacraft, Batik Maos Rajasa Mas mendapat pembeli dari Singapura, Korea, Inggris, dan Jepang. Kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) juga membantu Euis mengikuti pameran di Jerman.

Rajasa Mas juga membuat keranjang cucian dengan motif batik dari kain bekas yang dibeli pengusaha dari Riyadh, Arab Saudi. Bahkan mereka memesan untuk bisnis di sana. Pengusaha ini menyukai keunikan keranjang yang dibuat Batik Maos Rajasa Mas karena berbeda dengan buatan Cina. Artikel lain: Hari Batik Nasional, Ada Motif Batik yang Bisa Dimakan

“Mereka bilang pokoknya ada unsur-unsur batiknya karena mereka suka motif seperti itu,” tuturn Euis.

Berita terkait

GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

5 Oktober 2023

GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta mengusung tema Pesona Budaya Nusantara untuk memperingati Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Makna Mengenakan Batik Sarimbit Keluarga

3 Oktober 2023

Makna Mengenakan Batik Sarimbit Keluarga

Mengenakan batik sarimbit, bermakna meski dalam satu keluarga terdiri dari individu yang berbeda tetapi tetap saling mendukung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Batik Sarimbit dan Muasalnya

3 Oktober 2023

Mengenal Batik Sarimbit dan Muasalnya

Batik sarimbit adalah jenis batik khas Indonesia yang dirancang untuk suami-istri. Asal-usul batik sarimbit berawal dari legenda Loro Blonyo.

Baca Selengkapnya

Diresmikan, Museum Batik Indonesia di TMII jadi Pusat Edukasi Batik ke Generasi Muda

2 Oktober 2023

Diresmikan, Museum Batik Indonesia di TMII jadi Pusat Edukasi Batik ke Generasi Muda

Museum Batik Indonesia hadir sebagai respons pengakuan UNESCO pada 2009 terhadap batik sebagai warisan budaya takbenda yang diakui oleh dunia.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi yang Termasuk Warisan Tak Benda UNESCO

2 Oktober 2023

3 Tradisi yang Termasuk Warisan Tak Benda UNESCO

Reog, Pantun dan Pencak Silat merupakan tradisi yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Baca Selengkapnya

Pesan Menkominfo di Hari Batik Nasional dan Istana Berbatik

2 Oktober 2023

Pesan Menkominfo di Hari Batik Nasional dan Istana Berbatik

Istana Berbatik merupakan upaya mempromosikan batik sebagai produk asli dan karya kreatif warisan budaya ke kancah dunia di Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

2 Oktober 2023

Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

Aksi membatik gabungan prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara pada Hari Batik Nasional pun berhasil memecahkan rekor MURI.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional 2023, Begini Sejarah Penetapannya Sejak 2009

2 Oktober 2023

Hari Batik Nasional 2023, Begini Sejarah Penetapannya Sejak 2009

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Batik Nasional, Menteri Nadiem Resmikan Museum Batik Indonesia

2 Oktober 2023

Peringati Hari Batik Nasional, Menteri Nadiem Resmikan Museum Batik Indonesia

Perayaan Hari Batik Nasional 2023 yang mengusung tema "Batik, Bangkit!" ini turut dihadiri oleh Iriana Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Menarik di Balik Acara Istana Berbatik

2 Oktober 2023

Sederet Fakta Menarik di Balik Acara Istana Berbatik

Istana Berbatik digelar di halaman Istana Merdeka Jakarta. Berikut sederet fakta menarik di balik acara Istana Berbatik.

Baca Selengkapnya