Metode Pendidikan Guru Jelaskan dan Murid Dengar Tak Lagi Efektif

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 29 September 2017 20:29 WIB

Ilustrasi belajar di kelas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Bogor - Pendidikan merupakan salah satu bekal penting anak untuk terjun di masyarakat. Dengan pendidikan yang baik, seorang anak memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Anak yang berusia 6 - 18 tahun merupakan masa di mana pendidikan sangat mempengaruhi kehidupannya. Sebab, pada umur tersebut karakter anak akan terbentuk. Namun pola pendidikan di Indonesia masih banyak yang mengadopsi cara lama, yaitu guru menjelaskan, dan anak duduk mendengarkan.

Data dari World Economic Forum (WEF) 2017 menunjukkan keterampilan dasar seperti membaca dan berhitung tidak cukup untuk bekal di masa depan anak. WEF memformulasikan enam keterampilan dasar yang perlu dikuasai, diantaranya membaca, berhitung, serta ketermpilan informasi, komunikasi, dan teknologi. “Pendidikan yang masih guru menjelaskan, murid mendengarkan, sebenarnya tidak efektif,” ujar Psikolog Tumbuh Kembang Anak, Vera Itabiliana, saat menghadiri acara Grounbreaking Samporna Academy di Sentul, Jumat 29 September 2017.

Psikolog Anak Vera Itabiliana, Marketing Director Sampoerna Academy Rubin Suardi, dan Director Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin berbicara tentang metode pendidikan di acara Groundbreaking Sampoerna Academy, Sentul, Jumat 29 September 2017 (Tempo/NAWIR ARSYAD AKBAR)

Satu hal yang saat ini sedang berkembang pesat, yang dapat menjadi masalah baru dunia pendidikan, yaitu teknologi. Menurut Vera, teknologi saat ini tidak bisa dibendung dan tak ada yang dapat menghentikan perkembangannya. Namun siapapun bisa memanfaatkanya, khususnya untuk dunia pendidikan. “Saya pernah membaca penelitian, bahwa di tahun 2020 sekitar 20 pekerjaan akan hilang karena teknologi. Maka kita harus memersiapkan bekal pendidikan yang di dalamnya terdapat pengetahuan tentang teknologi,” kata Vera.

Salah satu metode pendidikan yang mengakomodir peran teknologi adalah STEAM yang merupakan kependekan dari Science, Technology, Engineering, Art, and Math. STEAM merupakan metode pendidikan berdasarkan kurikulum Cambridge yang mengasah keterampilan berpikir dan memeberikan beragam praktek. “Saya senang dengan metode STEAM ini karena anak tidak hanya mengasah otak kirinya saja, tetapi dengan Art yang ada dalam STEAM, maka otak kanan anak juga akan berkembang dengan baik,” ujar Vera.

Advertising
Advertising

Direktur Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin mengatakan siapapun tidak bisa berharap mendapatkan hasil yang berbeda jika metode pendidikan atau usaha yang dilakukan masih memakai cara lama. "Dengan mengedepankan pendekatan STEAM membuat anak menjalani beragam praktek dan melaksanakan proyek untuk mengasah keterampilan berpikir," ujarnya.

NAWIR ARSYAD AKBAR

Baca juga:

Maudy Ayunda Punya Resep Pendidikan
Apa Itu Sistem Pendidikan Experiential Learning?
Semakin Aktif, Anak Lebih Mudah Belajar Membaca

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

7 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

20 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

23 hari lalu

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

27 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang

Baca Selengkapnya

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

29 hari lalu

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

33 hari lalu

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.

Baca Selengkapnya