7 Fakta Sakit Kepala pada Anak, Jangan Anggap Enteng
Reporter
R. Dina Andriani
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 24 September 2017 21:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya pada orang dewasa, sakit kepala juga dapat menyerang anak-anak. Sekitar 15-20 persen anak berusia 5-14 tahun pernah mengalami sakit kepala dan dikategorikan sebagai sakit kepala anak.
Ada beragam jenis sakit kepala dengan penyebab yang berbeda. Sakit kepala kronis adalah jika anak mengalami kepala berdenyut dan nyeri parah. Berikut adalah fakta lebih banyak tentang sakit kepala pada anak, dilansir dari laman Boldsky:
#Penyebab sakit kepala pada anak di antaranya terlalu banyak menangis, dehidrasi, kurang makan, stres, atau ketegangan tubuh.
#Sakit kepala bisa dilihat sebagai tipe primer dan sekunder. Sakit kepala sekunder hanya merupakan gejala dari beberapa kondisi medis lain sedangkan yang primer adalah sakit kepala tanpa alasan medis lain.
#Migrain terjadi karena tegang dan cemas, merupakan bagian dari tipe primer.
# Sedikitnya 10 persen anak menderita migrain. Sakit kepala jenis ini menyebabkan sensasi berdenyut di kepala. Bisa terasa sakit parah dan bisa menyusahkan anak selama berjam-jam, bahkan anak bisa muntah.
#Sakit kepala sekunder bisa jadi akibat infeksi, cemas, depresi, menderita sinus, atau trauma ringan di daerah seperti leher atau kepala.
#Sakit kepala cluster bisa terjadi pada anak-anak yang berusia 10 tahun. Sakit kepala semacam itu bahkan bisa berlangsung selama tujuh hari atau lebih. Rasa sakit bisa terjadi di belakang mata, mata kemerahan dan berair, bahkan mata dan dahi bisa bengkak.
#Sering mengalami sakit kepala bisa juga disebabkan oleh tumor. Jadi, jika anak mengeluhkan sakit kepala yang terus-menerus, lebih baik segera konsultasikan ke dokter.
DINA ANDRIANI
Artikel lain:
Ivanka Trump Depresi Pascamelahirkan, Seperti Apa Gejalanya?
6 Gaya Parenting Kate Middleton yang Patut Ditiru
Ibu, Kunci Sukses Persalinan Acha Septriasa dan 2 Seleb Lainnya