TEMPO.CO, Jakarta - Berhubungan seksual ternyata memiliki banyak manfaat buat kesehatan. Fakta ini mungkin bisa memacu mereka yang belum menikah untuk segera berumah tangga dan yang baru bercerai atau pasangan meninggal untuk mencari tambatan hati baru.
Artikel terkait:
Normalkah Durasi Bercinta Anda?
8 Alasan Wanita Menolak Berhubungan Seks
Benarkan Wanita Lebih Memilih Makan daripada Bercinta
Ketika absen bercinta, yang paling terpengaruh biasanya suasana hati. Namun ada beberapa hal negatif yang juga muncul bila kita jarang berhubungan intim. Lalu, apa yang terjadi bila kita berhenti melakukan hubungan badan? The List memberikan jawabannya.
1. Lebih sering mimpi basah
Seperti seorang remaja pria yang memasuki masa akil balik, perempuan yang tidak rutin melakukan hubungan seks juga akan mengalami hal yang sama, yakni mimpi basah. Hal ini sering dialami oleh wanita yang mengalami masalah dengan suami atau lama tak berjumpa.
Hanya saja, para peneliti kesulitan dalam mengumpulkan data karena para wanita itu cenderung untuk melupakan mimpi mereka. Sebab, penelitian itu membutuhkan data seperti detak jantung, aktivitas otak, kenaikan temperatur di sekitar klitoris. Sebuah laporan di Broadly menyebutkan 37 persen perempuan akan mengalami mimpi basah sebelum berusia 45 tahun, dan yang paling umum pada usia 40-50 tahun.
2. Gampang stres
Ada berbagai alasan yang membuat manusia stres. Namun sebuah tulisan di Psychology Today menyebutkan pelepasan hormon endorfin selama berhubungan intim adalah salah satu cara untuk menekan stres dan kecemasan.
Bukan hanya pelepasan endorfin yang bisa meredakan stres. Berbagai gerakan pun dinilai mampu memberikan kesenangan yang membuat orang melupakan kecemasan. Menurut sebuah penelitian, pasangan yang rutin berhubungan badan memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibanding yang tidak melakukannya dengan rutin.
3. Kekebalan tubuh menurun
Rutin berhubungan intim juga baik buat kesehatan dan diklaim bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menurut Mayo Clinic, setiap kali pria dan wanita berhubungan intim maka hormon Dehydroepiandrosterone (DHEA) juga dilepaskan. Hormon inilah yang mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan bakteri, virus, dan kuman. Hanya saja, hormon itu baru terlepas bila kita mengalami orgasme.
DHEA juga disebut sebagai hormon antidepresi, membuat kulit lebih indah, membantu memperbaiki kerusakan pada sel-sel kulit dengan lebih cepat, bahkan meningkatkan kemampuan belajar.
PIPIT
Berita lainnya:
Istri Bebi Romeo Hapus Video Bersama Bayinya
Jadi Korban Gosip di Kantor, Bagaimana Menghadapinya
Kylie Jenner Diamuk Fans Gara-gara Nama Kosmetiknya
Berita terkait
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan
49 hari lalu
Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaAlasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan
52 hari lalu
Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.
Baca Selengkapnya7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor
21 Januari 2024
Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?
Baca SelengkapnyaAlasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak
20 Juni 2023
Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.
Baca SelengkapnyaCegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi
1 Mei 2023
Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPerlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi
15 April 2023
Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.
Baca SelengkapnyaPerlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual
9 Januari 2023
Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?
Baca SelengkapnyaCISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk
3 Desember 2022
CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Baca SelengkapnyaBerapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?
25 Agustus 2022
Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.
Baca SelengkapnyaPentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi
28 Juni 2022
Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.
Baca Selengkapnya