TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan dalam dunia kerja bisa berpengaruh positif dan negatif pada diri. Persaingan yang sehat akan mendorong kita untuk menjadi lebih baik. Persaingan juga membuat bekerja lebih seru dan menambah semangat.
Kita akan terus terpacu untuk menampilkan performa kerja terbaik, demi memenangkan persaingan. Sebaliknya, persaingan yang tidak sehat akan membuat suasana kerja tidak menyenangkan, bahkan memicu stres.
Sebuah persaingan dapat dikatakan tidak sehat ketika mulai menyerang lawan dengan menempuh cara-cara yang curang, melawan aturan, atau dengan menyebar fitnah. Akal-akalan ini bisa terjadi karena ada pihak yang tidak bisa menerima kekalahan . "Sehingga dia cenderung menyangkalnya dengan cara yang bisa menyakiti diri dan orang lain,” kata psikolog dan editor senior di laman konsultasi priskologi PsychAlive.org, Dr. Lisa Firestone Ph.D.
Penasihat dan pakar karier di laman Monster, Mary Ellen Slayter mengatakan persaingan umumnya tumbuh di antara pekerja dengan kemampuan yang hampir sama dan memiliki motivasi kerja yang juga sama besar. Sementara itu, perusahaan selalu mencari pekerja terbaik. Demi tampil menjadi karyawan terbaik, segala upaya dilakukan sehingga persaingan tak terelakkan.
Masalahnya, bersaing, meski dimulai dengan persaingan sehat, tetap berpotensi menimbulkan konflik. Bedasarkan survei yang dilakukan laman Monster pada 2014, mayoritas pekerja di Amerika mengatakan persaingan dengan rekan kerja atau atasan justru memperburuk performa kerja mereka. Menurut survei tersebut, sebanyak 55 persen dari pekerja menyatakan persaingan membuat mereka stres dan produktivitasnya menurun.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Kenali Jenis Kuas Makeup dan Kegunaannya
Kate Middleton Tampil Elegan di BAFTA Awards
Perubahan yang Dialami Seseorang Setelah Menikah
Berita terkait
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional
4 hari lalu
Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.
Baca SelengkapnyaGen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup
8 hari lalu
Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.
Baca Selengkapnya4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran
11 hari lalu
Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.
Baca Selengkapnya5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn
15 hari lalu
Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
15 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier
16 Januari 2024
Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.
Baca SelengkapnyaMengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya
8 Januari 2024
Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?
Baca SelengkapnyaJauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya
31 Desember 2023
Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan
Baca SelengkapnyaDekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini
8 Desember 2023
Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.
Baca SelengkapnyaCareer Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier
11 November 2023
Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier
Baca Selengkapnya