TEMPO.CO, Jakarta - Ketakutan terbesar dari seorang ibu baru adalah buah hatinya terserang penyakit. Namun, menurut spesialis anak dr Herbowo Soetomenggolo, SpA(K), anak sakit adalah hal yang wajar jika kurang dari 12 kali dalam setahun.
"Umumnya, anak di bawah 2 tahun memang gampang sakit karena daya tahan tubuhnya belum berkembang dengan baik. Masih bisa dikatakan wajar jika anak sakit kurang dari 12 kali dalam setahun," ujarnya.
Yang patut diperhatikan ketika anak sakit, kata dia, adalah risiko dehidrasi, terutama jika anak menderita demam atau batuk. "Demam membuat anak rentan dehidrasi. Ketika batuk, anak kesulitan makan dan minum sehingga rentan pula mengalami dehidrasi," katanya.
Mengenai pemberian obat ketika anak sakit, Herbowo mengingatkan bahwa obat tidak berfungsi untuk menyembuhkan, hanya membuat kondisi sedikit lebih baik. "Jadi obat hanya boleh diberikan ketika gejala-gejala yang dirasakan anak sangat mengganggu," ucap dokter yang praktek di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta, ini.
Penyakit yang disebabkan bakteri atau virus, seperti demam dan batuk, bisa sembuh dengan sendirinya. Kecuali jika batuk anak tak kunjung sembuh dalam dua minggu, demam tak kunjung reda hingga empat hari, atau timbul gejala lain yang condong pada salah satu penyakit tertentu, Herbowo menganjurkan untuk segera memeriksakan anak ke dokter.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.