TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh kelelahan dan kehilangan konsentrasi, tapi juga mendorong seseorang makan lebih banyak. Kesimpulan ini didapatkan dari penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition.
Penelitian yang melibatkan 172 orang dengan rentang usia 18-50 tahun itu menunjukkan mereka yang kurang tidur mengkonsumsi 385 ekstra kalori atau sekitar seperlima total energi yang dibutuhkan wanita berusia 30 tahun pada umumnya.
"Tidak hanya itu, mereka juga mengkonsumsi lebih banyak lemak dan protein yang lebih sedikit," kata salah seorang peneliti, Gerda Pot.
Responden penelitian terdiri atas orang yang memiliki berat badan normal, kelebihan berat badan atau obesitas, serta mereka yang tidur cukup (7-12 jam) dan yang kurang tidur (3,5-5,5 jam).
Peneliti lain menduga bahwa kurang tidur mempengaruhi hormon yang berkaitan dengan rasa lapar, seperti leptin dan ghrelin. Namun kedua peneliti ini percaya bahwa penyebab makan berlebihan ini karena responden yang kurang tidur mencari kesenangan, seperti dilansir laman Health.
Menurut para peneliti, begadang juga tidak akan membakar ekstra kalori sehingga kemungkinan bisa memicu peningkatan berat badan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui dampak makan berlebihan ini bagi penambahan bobot tubuh jangka panjang karena penelitian ini hanya dilakukan selama dua minggu.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.