TEMPO.CO, Jakarta - Dalam satu minggu setiap bulan kita akan mengalami menstruasi. Sebagian besar akan merasakan kram yang menyakitkan, sakit kepala, payudara membengkak, dan serta efek samping lainnya.
Cemas Berlebih
Meski dilanda rasa yang sangat tidak nyaman, aktivitas harus berjalan seperti biasanya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredam sakit saat menstruasi.
1. Olahraga
Olahraga bisa jadi hal yang paling terakhir dilakukan wanita ketika mesntruasi. Tapi menurut ahli endokrinologi Dr Anate Aelion Brauer, olahraga penghilang rasa sakit alami dari tubuh, serta dapat menaikkan suasana hati. “Ketika olahraga tubuh akan melepaskan endorphin,” jelasnya. Tidak perlu latihan kardio, cukup lakukan yoga dan tetap hati-hati dengan gerakan yang dapat menekan area senstif.
2. Hindari cokelat dan kopi
Padahal dua hal ini biasanya paling sering dikonsumsi ketika menstruasi. Tapi Dr Brauer punya alasan lain. "Kopi dan cokelat memiliki kafein, yang merupakan vasokonstriktor, yang dapat menyebabkan pembuluh darah makan rahim mengencang dan memperburuk kram,” jelasnya.
3. Mengonsumsi obat pereda nyeri
Jika kram sangat parah, dapat mengkonsumsi pereda nyeri seperti ibuproden, setiap 6 jam dalam 48 jam sebelum menstruasi dimulai. “Ini dapat menurunkan prostaglandin, agen utama yang bertanggung jawab untuk rasa sakit dan gejala lain yang berhubungan dengan menstruasi,” jelas Dr Brauer.
4. Minum banyak air
Selama menstruasi usahakan jangan sampai mengalami dehidrasi, karena retensi air yang berkurang dapat membuat kram terasa sangat buruk.
5. Kompres kram dengan air panas
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University College London menemukan bahwa mengkompres tidak hanya menenangkan, tapi juga berfungsi seperti obat penghilang rasa sakit, serta menonaktifkan nyeri pada tingkat molekul.
MARIECLAIRE | NIA PRATIWI
Baca juga:
7 Gejala yang Dialami Wanita Memasuki Fase Menopause
Penyakit yang Sering Tertular dari Teman Sekolah atau Kantor
Mari Menikmati Si Mungil Wijen dengan Setumpuk Manfaatnya
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
24 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya