TEMPO.CO, Jakarta - Memakai lensa kontak sebagai alat bantu penglihatan memang praktis. Tapi, seperti yang sudah sering diperingatkan, lepaslah lensa kontak ketika tidur karena bisa mengakibatkan penglihatan rusak, bahkan kebutaan.
Peringatan kembali dilontarkan setelah data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa seperlima dari kasus kerusakan mata disebabkan oleh lensa kontak. Yang lebih mengkhawatirkan, lebih dari seperempat dari 1.075 kasus infeksi mata itu adalah akibat kemalasan dan perawatan yang salah dari si pemakai lensa kontak.
Kemalasan yang dimaksud antara lain tidak melepas lensa ketika tidur, memakai lensa lebih lama daripada waktu yang dianjurkan, membersihkan lensa dengan air biasa, dan mengenakannya ketika berenang tanpa memakai kacamata renang.
"Lensa kontak adalah bentuk aman dan efektif untuk membantu penglihatan bila digunakan sesuai dengan yang dianjurkan. Namun penggunaan dan perawatan yang salah bisa menyebabkan infeksi pada mata dan kadang menyebabkan masalah kesehatan mata jangka panjang," ujar pakar kesehatan Michael Beach di Dailymail.
Sementara itu, pusat kesehatan nasional Inggris (NHS) menyatakan, lebih dari tiga juta pengguna lensa kontak di negara itu tak mengikuti instruksi pemakaian yang aman. Kasus yang banyak terjadi adalah mata terluka, kelihatan penglihatan, sampai kerusakan yang lebih serius dan membutuhkan transplantasi kornea.
Menurut Pusat Kontrol Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, para pemakai lensa kontak tak boleh tidur dengan lensa masih terpasang, kecuali memang disarankan. Pemakai juga diingatkan untuk selalu menggunakan cairan khusus yang steril untuk membersihkan lensa, dan menyimpan lensa di tempat yang bersih.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.