Ilustrasi wanita sedang berfoto selfie. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Selfie (self portrait) atau swafoto adalah cara sederhana untuk mengabadikan momentum tentang diri sendiri. Biasanya, seseorang yang melakukan selfie akan mengunggah gambar tersebut ke jejaring sosial sehingga semua pengikutnya bisa mengetahui apa yang terjadi.
Karena itu, sebagian orang menganggap selfie adalah level tertinggi dari narsisme. Bagi yang menyukai selfie, sebaiknya Anda menyimak pendapat dari dokter kecantikan ini. Sebab, menurut dia, selfie dapat mempercepat penuaan.
Adalah Dr Simon Zokaie, Direktur Media Linia Skin Clinic, yang mengungkap rahasia di balik bahaya selfie. Seperti dikutip dari laman Vogue, Simon mengatakan kulit bisa rusak jika Anda teratur mengekspos wajah dengan cahaya biru dan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan smartphone. “Saya memperhatikan ada kerusakan pada kulit mereka yang sering melakukan selfie. Kulit mereka mulai mengalami penuaan,” kata dokter ahli kulit ini.
Menurut Simon, panjang gelombang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan ponsel pintar berbeda dengan sinar matahari, sehingga tabir surya pun tidak bisa menghalanginya. "Bahkan cahaya biru dari layar dapat merusak kulit,” ujarnya.
Selfie adalah fenomena yang mulai populer sejak hebohnya penggunaan media sosial dan ponsel pintar. Selfie menjadi kata terpopuler versi Kamus Oxford pada 2013. Konsep selfie ini memicu berkembangnya industri aplikasi foto di gadget, kamera dengan resolusi yang semakin tinggi, dan tentu saja perangkatnya.
Perlu diingat bahwa smartphone juga berakibat buruk bagi kulit. Salah satunya, terlalu lama menempelkan pipi pada ponsel dapat berakibat buruk karena membawa bakteri lebih banyak dari kursi toilet.
