TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan terus meneliti manfaat dari berpikir positif dan bersikap otpimis pada kesehatan. Optimisme bukan berarti kita selalu bersikap riang, tapi lebih pada berpikir positif mengenai apa yang akan terjadi di masa datang.
"Kebahagiaan adalah emosi dan perasaan. Optimisme adalah keyakinan akan masa depan," kata Suzanne Seegrstrom, profesor psikologi di Universitas Kentucky, Amerika Serikat, di CheatSheet. Berikut ini adalah efek baik dari optimisme dan berpikir positif:
1. Memperpanjang umur
Hidup lebih lama adalah hal yang bisa membuat kita bahagia. Perasaan positif bia mempengaruhi suasana hati. Orang yang selalu optimistis, menurut Segerstrom, biasanya lebih mudah mencapai keinginan. Dan makin puas dan bahagia ia karena itu, kesehatan mental dan fisiknya pun akan makin baik, lebih baik dari orang yang pesimistis.
2. Lebih kebal terhadap penyakit
Aktivitas seperti meditasi atau menyanyi dinilai bisa membantu orang memerangi penyakit. Segerstrom melakukan penelitian lebih dalam dan mempelajari kaitan antara optimisme dan kekebalan tubuh. Ia melakukan penelitian terhadap 124 mahasiswa jurusan hukum.
Hasilnya, mahasiswa yang menunjukkan sikap optimistis, kekebalan tubuhnya juga meningkat dan lebih baik dari mereka yang pesimistis. Mereka yang optimistis biasanya tak mudah terserang flu, pusing, atau penyakit umum lainnya.
3. Menurunkan kadar kolesterol
Hasil penelitian yang dilakukan oleh jurusan kesehatan masyarakat di Universitas Harvard pada 2013 menunjukkan bahwa para peserta tes yang terlihat optimistis saat mengerjakan soal ternyata memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah.
4. Mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular
5. Lebih mampu menyesuaikan diri bila mengalami stres atau depresi
Bersikapm optimistis membuat tubuh dan pikiran lebih rileks sehingga lebih gampang menyesuaikan diri dengan keadaan.
6. Menunda penuaan
Menurut hasil penelitian, orang yang berpikiran positif dan optimistis biasanya hidup lebih sehat, bahkan di hari tua mereka. Alhasil, mobilitas mereka tetap tinggi di usia di atas 60 tahun dan masih mampu melakukan banyak aktivitas, termasuk olahraga.
PIPIT
Baca juga:
Tren Slayer AADC? 2 yang Sedang Digandrungi
Ada Enzim Hebat yang Mampu Mengontrol Mutasi Virus HIV
Lebah Madu yang Cozy di Puncak Ciumbuleuit
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
22 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
24 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya