TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Eko Handayani, menjelaskan, ngompol atau enuresis dibedakan menjadi dua jenis, yakni primary enuresis dan secondary enuresis. Primary enuresis adalah kebiasaan ngompol tanpa jeda. Kebiasaan ngompol ini berlangsung terus-menerus, tidak ada fase kering. Sedangkan secondary enuresis ada jedanya.
Normalnya, kata Ani--panggilan akrab Handayani--anak berhenti ngompol saat usia 5 tahun. "Atau saat anak sudah di usia prasekolah," kata Ani. Ngompol bisa juga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Jika ada salah satu anggota keluarganya yang sering ngompol, besar kemungkinan anak akan ngompol.
Bagi kebanyakan anak, mengompol terjadi sebagai akibat dari belum berkembangnya sinyal tubuh kompleks saat anak tertidur. Anak tak mungkin mengatur sinyal biologis itu. “Secara refleks, tubuh mengosongkan kandung kemih saat ia tidur, sama seperti saat ia masih bayi,” ujarnya.
Secara psikologis, kebiasaan ngompol ini bisa terjadi lantaran anak dalam kondisi stres, tertekan, ketakutan, atau tegang. Penyebab lain adalah kebiasaan di lingkungan rumah. Pembelajaran orang tua tentang toilet training. “Ajari anak pipis di kamar mandi,” Ani menganjurkan. Biasakan anak pipis sebelum tidur. Kalau tetap ngompol, bangunkan dia sekitar tiga atau empat jam setelah tidur untuk pipis di kamar mandi.
Jangan memarahi anak jika mengompol tapi bantulah anak agar tidak mengompol lagi. Berikut beberapa kiat agar anak tidak mengompol:
• Ajarkan toilet training sejak anak berusia 2 tahun.
• Ajak anak pipis sebelum tidur atau sesudah minum sebelum tidur.
• Jangan biarkan anak minum terlalu banyak sebelum tidur.
• Meski sudah ngompol, ajak anak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terkena pipis. Ini untuk membiasakan dia pergi ke kamar mandi.
• Jangan memarahi jika mengompol.
• Jangan mempermalukan anak tidur di tempat tidur yang basah
• Periksakan ke dokter untuk mengetahui gangguan kesehatan yang mungkin diderita anak.
KORAN TEMPO
Baca juga:
Kapan Anak Boleh Main Gadget?
Pola Asuh yang Cocok untuk Anak Masa Kini
Clodi dan Diapers, Mana Lebih Bagus sebagai Popok Bayi?
Berita terkait
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga
27 hari lalu
Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.
Baca SelengkapnyaBawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya
27 hari lalu
Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting
44 hari lalu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.
Baca SelengkapnyaBalita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh
28 Februari 2024
Polresta Tangerang tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami balita berusia 4 tahun itu.
Baca SelengkapnyaMPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang
26 Februari 2024
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pemenuhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.
Baca SelengkapnyaLebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan
1 Februari 2024
Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan
Baca SelengkapnyaBalita di India Diserang Anjing Galak
24 Januari 2024
Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.
Baca SelengkapnyaBalita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah
24 Januari 2024
Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.
Baca SelengkapnyaKisah Berliku Evakuasi Warga Terkena Dampak Letusan Gunung Lewotobi NTT
9 Januari 2024
Pos SAR Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT mengevakuasi warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBalita Korban Penganiayaan Pacar Tantenya Meninggal, Polisi Timbang Pasal Tambahan
16 Desember 2023
Tersangka pelaku penganiayaan terhadap balita di Kramat Jati, Jakarta Timur, terancam mendapat pasal tambahan tentang pembunuhan.
Baca Selengkapnya