TEMPO.CO, Jakarta -Media sosial menyediakan ruang bagi remaja untuk dapat menampilkan citra diri. Dalam banyak kasus, posting dan komentar dapat memberi dampak positif pada harga diri remaja. Tak terkecuali dengan penampilan seksi. Begitu disebutkan Astrid WEN, psikolog anak dan praktisi Theraplay, PION Clinician pada Tempo, Rabu.
Disebutkan bahwa media sosial memiliki implikasi untuk pengembangan peran seks dan gender pada masa remaja yang dipengaruhi oleh paparan konten online. Gambaran seksual, termasuk pornografi, mempengaruhi perilaku dan perilaku seksual.
Seksi juga bisa dipersepsikan sebagai fun, brave, flirtatious, open minded. "Bagi remaja menjadi seksi termasuk hal yang paling menjual di internet," kata Astrid. Role model nya biasanya memiliki foto-foto seksi yang dapat dicontoh karena mereka ingin seperti role model tersebut.
Baca juga:
Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai
7 Penyebab Rasa Lelah yang Tak Kunjung Reda
Kekasih Berpulang, Awkarin: See You on The Other Side, Sweetheart
Astrid juga menjelaskan bahwa saat foto seksi itu dikirimkan secara rahasia kepada pacar atau orang yang disukainya, itu seperti memberikan kepercayaan atau sesuatu yang berharga dari dirinya. "Tapi ketika remaja melihat foto seksi sebagai standar konsep dirinya, itu adalah konsep yang salah," ujar Astrid menjelaskan dalam surat elektroniknya.
Konsep itu, seolah menjelaskan bahwa harga dirinya diletakkan pada seberapa banyak like atau atensi yang didapat, atau bagaimana si remaja itu dapat menyenangkan pacarnya atau followernya dengan mencoba memenuhi keinginan followernya. "How to feel good tidak boleh berdasarkan approval dari orang lain. Itu harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu mencintai diri kita sendiri, terlepas apa pandangan orang lain terhadap kita,” katanya menegaskan
Harus disadari bahwa internet adalah dunia informasi tanpa batas. “Umumnya remaja tidak menyadari bahaya dari internet," tulis Astrid. Bahaya-bahaya yang muncul bisa seperti mendapatkan exposure yang berlebihan dan informasi yang salah mengenai body image, seksualitas, dan keberhargaan diri.”
Ada beberapa alasan mengapa remaja menampilkan foto seksi di media sosial:
1. kebutuhan untuk diterima
2. tekanan sosial dari teman-teman atau pacar, atau
3. kebutuhan eksistensi diri.
4. kebutuhan ekspresi diri
5. untuk mendapatkan perhatian,
6. atau untuk disukai oleh teman-teman atau pacar mereka.