TEMPO.CO, Jakarta - Pendekatan passive building, rumah tinggal didesain untuk meminimalkan penggunaan energi. Kanopi besar membuat cahaya matahari tidak langsung masuk ke dalam bangunan, sehingga tidak memanaskan bagian dalam bangunan seperti efek rumah.
Ratna Darmawan dari SSALighting, sebagai konsultan lighting memberikan saran tentang upaya hemat energi yang ia aplikasikan dalam tiap proyek residensial premium. “Rumah yang sangat luas, dan hanya mengandalkan listrik untuk penerangan. Bisa membuat tagihan melonjak,” kata Ratna.
Baca juga :Bella Hadid Bangga Jadi Seorang Muslim Amerika
Cahaya yang terhalang kanopi akan memberikan bias yang menerangi bangunan dan membantu meminimalisasi penggunaan lampu dan AC. Kanopi yang menaungi ventilasi,menjadi peneduh bagi ruang-ruang semi outdoor, sehingga cocok untuk tempat santai seperti ruang olahraga semi outdoor atau area barbeque.
Ia mengandalkan LED lampu untuk keseluruhan area. ”Saya menggunakan lampu LED dengan tampilan halogen. Untuk lampu general, accent dan night lamp di dalam rumah. Semuanya dilengkapi dimmer untuk mengatur tingkat cahaya,” ujar Ratna.
Dari bagian luar, Yori Antar (arsitek) membuat kamuflase bangunan dengan membuat bangunan seolah-olah hanya satu lantai.
Desainnya tidak banyak menggunakan dinding masif, tetapi ia mengkombinasikan material kulit batu candi hitam seperti black box di fasad depan untuk kesan misterius dan material modern seperti kaca, beton, dan baja membuat bangunan terlihat transparan.
“Pencahayaan fasad bangunan saya beri efek soft dan elegan, sedangkan area taman berefek silluet terutama di perimeter. Agar bangunan terlihat bagus,” ujar Ratna.
TABLOIDBINTANG
Baca juga :
Feng Shui: 6 Aturan Dasar Penataan Kamar Tidur
Banyak Mitos Beredar soal Detak Jantung, Apa Faktanya?