TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya orang tua yang berusaha mengenal bayi mereka sebelum dilahirkan, bayi pun berusaha mengenali orang tuanya sejak di dalam kandungan.
Jika Anda kerap menebak seperti apa sifat anak kelak berdasarkan seberapa aktif gerakan mereka menendang dan menyundul perut ibu, bayi juga mulai mengenali ibu dari apa yang mereka rasakan di dalam kandungan.
Bayi yang terlahir prematur di usia 24-25 minggu bisa merespons suara di sekitar mereka, sehingga para ahli berpendapat kemampuan mendengar mereka sudah terbentuk sejak masih berupa janin di dalam perut.
Pendapat ini didukung fakta bahwa menurut para wanita hamil, bayi merespons suara seperti nyanyian atau sekadar bunyi pintu dengan tendangan.
Rahim bukanlah tempat yang sunyi. Kesimpulan ini didapat dari peneliti yang pernah memasukkan hidrofon ke dalam rahim wanita hamil mendapatkan level suara “seperti latar suara berisik di apartemen,” ujar Dr. Janet DiPietro, peneliti dan psikolog perkembangan bayi yang menjabat Pembantu Dekan di Universitas John Hopkins, Maryland, Amerika Serikat.
Suara-suara ini berasal dari aliran darah, gemercik dan gemuruh dari perut dan usus, serta suara orang yang disalurkan lewat dinding lapisan ketuban.
“Detak jantung bayi melambat ketika Anda bicara. Suara, tawa, nyanyian, bahkan tangisan Anda terdengar akrab bagi bayi. Mereka akan mengingatnya dan itu membuat mereka nyaman,” ucap DiPietro lagi.
Inilah sebabnya orang mengatakan, ibu hamil harus selalu bahagia. Menurut para ahli, kesedihan atau stres sesaat tidak memberikan efek menetap pada bayi. Ambillah napas panjang, tenangkan diri, lakukan hal yang menyenangkan. Sebisa mungkin, buatlah bayi dalam kandungan Anda lebih akrab dengan suara tawa ketimbang tangisan Anda.
Berita lainnya:
Resep Es Loli Yoghurt Leci
Kulit Kate Middleton Selalu Segar, Terapisnya Buka Rahasia
Perhatikan Cara Sophia Latjuba Melakukan Handstand