TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Chef Juna. Sosoknya sering ditemui saat menjadi juri di acara kompetisi memasak di layar kaca. Kesan angkuh dan blak-blakan saat memberi komentar tak lepas dari chef yang kedua lengannya dipenuhi tato itu.
Chef Juna menegaskan, pembawaannya selama ini yang cenderung blak-blakan tak lain adalah cara dia membahasakan prinsip disiplin seorang chef. Bagi seorang chef, disiplin adalah harga mati. Maka, dia harus tegas soal waktu dan cara kerja ketika di dapur.
Bahkan, penampilannya yang tegas di layar kaca belum seberapa dibanding ketika di dapur restorannya. “Oh, itu lebih dari yang di televisi. Mereka harus tahu kapan untuk santai, bercanda, dan kerja,” ujar pria berusia 41 tahun ini.
Sebenarnya, kata dia, banyak chef yang juga tak jauh berbeda seperti dirinya, yakni disiplin dan tegas. Sebab, dunia dapur profesional memang menuntut demikian. Satu tahapan proses memasak yang terlambat, akan berimbas pada tahapan proses memasak lain.
Menurutnya, tim dapur harus bekerja seirama. Jika tidak, maka reputasi dan nama besar restoran maupun chef menjadi taruhannya. Maka tak ayal jika profesi sebagai chef profesional membutuhkan mental yang kuat. “Bohong jika ada yang tidak [seperti saya],” ucap Chef Juna.
Namun dalam kesehariannya, Chef Juna malah tampak berbeda. Dia tak segan menyapa setiap pengunjung yang datang ke restoran bergaya Prancis-Jepang miliknya. Itu juga diakui oleh Mixologist Arif Ricard Khusyi. Menurut Ricard, bosnya itu akan bertanya pada pengunjung tentang kepuasan atas pelayanan hingga soal cita rasa hidangan.
Chef Juna baru saja membuka restoran, Correlate, di Menara Rajawali, Kuningan, Jakarta. Meski sebagai pemilik, Chef Juna tak lantas berleha-leha menyerahkan semua urusan dapur kepada karyawannya dan hanya memberi perintah.
Chef Juna memegang teguh prinsip sama rata. Ini juga berlaku bagi semua karyawan, termasuk dirinya sebagai pimpinan di restoran yang baru diluncurkan Oktober 2016.
Diakui Chef Juna, dia hampir setiap hari turun tangan mengoperasikan dapur restoran. Jam kerjanya sekitar 11-12 jam setiap hari. Waktu kerja yang lebih panjang biasa dilakukan jika akhir pekan karena lebih banyak pengunjung yang datang.
Jika Anda penasaran dengan rasa olahannya, boleh juga mampir ke restoran miliknya. Karena tak jarang, Chef Juna turun tangan langsung mengolah menu yang dipesan.
Kini, dia sedang fokus menarik pasar untuk restorannya. Chef Juna mengatakan bisnisnya ini baru masuk ‘gigi dua’. Perlu banyak strategi hingga bisa tancap gas melaju kencang. Maka, mengenalkan bisnis restoran ini ke masyarakat luas menjadi fokusnya di 2017. Maka itu, belum ada target untuk kembali membuka restoran serupa di lokasi lain.
BISNIS
Berita lainnya:
Rahasia Karyawan Dapat Promosi
Sikap Atasan yang Tak Layak Jadi Panutan
5 Jurus Mengelola Uang saat Terima Gaji Pertama