TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan setelah kuliah bukan lagi masa bermain dan menghabiskan waktu untuk kegiatan senang-senang. Sebab, ketika selesai dari dunia pendidikan formal, kamu akan memasuki sekolah baru yang yang bernama kehidupan. Anda harus belajar mencari nafkah untuk diri sendiri, dengan menunaikan seluruh tanggung jawab dan menemukan makna baru dari nilai uang.
Ketika mendapatkan gaji pertama, sebaiknya jangan berpikir untuk menghabiskannya bersama teman. Ada baiknya Anda membuat perencanaan sebelum gaji itu masuk ke rekening atau berada di dalam genggaman. Berikut ini lima cara bijak mengelola uang sebelum dan saat memegang gaji pertama:
1. Tentukan tujuan mencari uang
Menentukan tujuan keuangan bisa jadi bukan hal pertama yang kamu pikirkan setelah lulus kuliah. Walaupun kamu mungkin sudah memiliki beberapa rencana yang belum jelas tentang bagaimana Anda akan menggunakan uang, misalnya membeli gadget, apartemen, mobil baru, dan lainnya. Ide –ide tersebut mungkin belum konkrit dan dipikirkan dengan matang. Menentukan tujuan keuangan Anda bukan hanya tentang kapan dan bagaimana menghabiskan uang. Perlu pengaturan target-target keuangan penting yang akan dicapai supaya tetap fokus.
Tujuan keuangan dibagi menjadi tiga berdasarkan jangka waktu tertentu. Tujuan keuangan jangka pendek adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Misalnya dalam waktu tiga tahun ke depan Anda menargetkan semua utang lunas atau menabung untuk melanjutkan kuliah. Tujuan jangka menengah dengan rentang waktu empat sampai tujuh tahun, misalnya mengembangkan portofolio investasi atau membayar uang muka rumah. Adapun tujuan keuangan jangka panjang dengan rentang waktu lebih dari 7 tahun dan mungkin seumur hidup, contohnya menabung untuk dana perwalian anak atau membayar hipotek.
2. Buatlah perencanaan keuangan dengan rinci
Karena sekarang sudah berpenghasilan sendiri, Anda mungkin tergoda untuk mengubah gaya hidup dan mulai berburu barang-barang mewah. Memanjakan diri memang dapat melepaskan stress dan rasa lelah. Namun Anda juga harus tahu batasannya. Pada saat itulah perencanaan keuangan akan sangat membantu.
Pendidik keuangan yang juga salah satu penulis “Smart Money, Smart Kids”, Rachel Cruze, mengatakan gunakanlah uang untuk tujuan yang jelas. Artinya, uang yang terpakai harus direncanakan sehingga Anda tahu persis ke mana yang itu mengalir. Uang yang susah payah Anda dapatkan jangan sampai hilang begitu saja tanpa hasil.
Dalam memulai perencanaan keuangan, tulislah setiap pembiayaan, seperti sewa hunian, kebutuhan sehari-hari, kebutuhan rumah tangga, dan transportasi. Dengan begitu, Anda akan tahu berapa yang tersisa untuk tabungan dan belanja. Pengaturan keuangan yang detail dan terencana berperan penting dalam menjaga pengeluaran dan tabungan di jalur yang benar.
3. Pakai uang sesuai kemampuan
Jangan pernah tergoda untuk menjadi member klub tertentu jika penghasilan belum mencukupi. Sebab, kemewahan itu bisa menghabiskan uang. Anda harus selalu ingat untuk menggunakan uang dengan tidak berlebihan. Artinya, setiap pengeluaran harus kurang dari atau setidaknya sama dengan pendapapatan bulanan. Jangan terdorong menghabiskannya untuk apapun yang Anda tidak mampu membayarnya.
Bagaimana dengan kartu kredit? Sebisa mungkin, hindari untuk menggunakannya. Itu sama saja menghabiskan uang yang sebenarnya tidak Anda miliki. Ingat, jika Anda tidak mampu untuk membeli sesuatu secara tunai, artinya Anda tidak mampu membelinya. Jika hanya karena kenyamanan, gunakanlah kartu debit atau kartu prabayar.
4. Atur tabungan secara otomatis
Setelah membuat anggaran dan mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang jelas, cara yang paling mudah untuk menjadikan menabung sebagai kebiasaan dan medekatkan diri pada tujuan tadi, adalah dengan membuatnya otomatis. Penasihat Keuangan di Merchants Bank, Jamie Pomeroy mengatakan, buatlah deposito biasa dan otomatis terpotong di rekening tabungan.
Mengotomatisasi tabungan merupakan cara yang mudah dan nyaman untuk menabung. Cara itu juga membantu Anda tetap pada tujuan menabung dan memastikan taat pada kebutuhan masa depan, sehingga tidak dihabiskan untuk keperluan lain.
5. Rencana pensiun
Anda baru saja lulus dari perguruan tinggi dan baru saja memulai karir professional. Bukankah terlalu dini untuk merencanakan untuk pensiun? Walaupun pensiun untuk lulusan baru seperti Anda tampaknya masih sangat lama, tidak pernah ada salahnya menabung sejak dini. Hal ini berlaku terutama jika Anda ingin pensiun dini.
Jika Anda ingin mengambil alih masa depan keuangan Anda, rencanakan pensiun dengan cermat dan mulailah menabung sejak dini. Anda bisa memulai mencicil dana pensiun dari sekarang. Sehingga, ketika pendapatan bulanan meningkat, maka tabungan dana pensiun Anda pun harus meningkat setiap bulannya.
JOBSTREET | RINI K
Berita lainnya:
Apakah Takaran Garam dan Gula Anda Sudah Sesuai?
Seperti Apa Rasanya Hubungan Asmara yang Menyenangkan
Busana Setengah Dada Paris Hilton di New York Fashion Week