Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Zika Ternyata Bisa Dilawan dengan Antibodi  

image-gnews
Ilmuwan Dan Galperin memegang botol yang ditandai
Ilmuwan Dan Galperin memegang botol yang ditandai "Zika" dalam pengembangan vaksin untuk virus Zika berdasarkan produksi variasi rekombinan dari protein E dari virus Zika di Protein Sciences Inc., Meriden, 20 Juni 2016. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.COJakarta - Harapan untuk menghadapi ancaman virus zika mulai sedikit terbuka. Peneliti dari Cina mengatakan mereka telah mengidentifikasi dua antibodi virus zika dari pasien terinfeksi. Adapun antibodi ini mampu memberikan seekor tikus percobaan perlindungan menyeluruh melawan penyakit yang berasal dari nyamuk tersebut.

Hal itu merupakan sebuah temuan yang mungkin bisa mengarah pada pengembangan vaksin dan terapi anti-zika yang sedang dibutuhkan. Penelitian yang dipublikasikan secara daring dalam jurnal Science Translational Medicine di Amerika Serikat itu dilakukan kelompok peneliti yang terdiri atas Profesor Jinghua Yan dan George Fu Gao dari Institut Ilmu Pengetahuan Cina bidang Mikrobiologi.

Tidak seperti antibodi lain yang diteliti mampu mengenali zika dan virus terkait dengan dengue, antibodi yang digunakan dalam penelitian tersebut secara khusus menargetkan zika. Antibodi dimaksudkan untuk menunjukkan kekhususan tinggi yang penting untuk menghindari efek samping potensial, seperti peningkatan infeksi dengue pada wilayah yang menjadi endemi kedua virus tersebut.

Para peneliti mengisolasi sel imun B dari darah pasien yang terinfeksi zika ketika kembali ke Cina dari Venezuela yang berhasil sembuh. Dari darah tersebut dihasilkan total 13 antibodi yang telah dipastikan mengikat virus. Dua dari antibodi tersebut, Z23 dan Z3L1, ampuh membasmi virus zika tanpa menyebabkan efek silang dengan ikatan virus dengue dan melindungi tikus sepenuhnya dari infeksi virus zika.

Analisis struktur menunjukkan bahwa kedua antibodi tersebut menahan infeksi dengan menargetkan titik tertentu dari virus, juga membungkus protein, yang merupakan alat bagi virus untuk memasuki sel inangnya.

"Hasil yang kami peroleh menjanjikan obat yang berbasis antibodi serta memberi alasan untuk merancang vaksin dan antiviral khusus untuk zika di masa depan," kata Yan kepada Xinhua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk sementara kami telah mengembangkan sebuah landasan yang bisa mengisolasi dan menetralkan dengan kuat. Sebuah antibodi spesifik monoklonal, yang melawan patogen apa pun dari pasien yang pulih dalam waktu singkat. Antibodi ini menjadi alat yang kuat untuk mengendalikan, juga membatasi jumlah yang terinfeksi, di masa depan," katanya.

Zika menjadi perhatian global karena banyaknya bukti yang menunjukkan infeksinya berhubungan dengan cacat kelahiran, seperti mikrosefali, dan komplikasi saraf, seperti sindrom Guillain-Barre, di kalangan penderita dewasa. Saat ini tidak ada perawatan atau vaksin untuk virus tersebut.

BISNIS

Artikel lain:
7 Masalah Kesehatan Sepele yang Bisa Jadi Berbahaya
6 Hal yang Harus Dihindari Wanita Saat Datang Bulan
Manfaat Jeruk Nipis, Bakar Lemak hingga Bantu Pencernaan


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

19 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?