Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Kesemutan dan Mati Rasa, Awas Saraf Terjepit

image-gnews
sparta-pt.com
sparta-pt.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kita sudah sering mendengar soal penyakit saraf terjepit. Umumnya, masyarakat awam tidak menyadari bahwa sakit pinggang biasa dan dibiarkan hingga menahun itu bisa memicu terjadinya saraf terjepit atau herniated nucleus pulposus (HNP).

Pakar nyeri di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Onta Merah Jakarta, Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, menjelaskan syaraf terjepit menimbulkan sensasi nyeri, mati rasa, atau lemah pada bagian lengan atau tungkai.

"Saraf kejepit pada ruas tulang belakang atau herniasi diskus vertebralis lebih sering terjadi karena ruas tersebut yang menopang berat tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Mahdian.

Meski demikian, lanjutnya, saraf terjepit juga dapat terjadi pada susunan ruas tulang serviks, sakral, dan thorakal, namun jumlahnya lebih sedikit. Lebih lanjut, dia mengatakan gejala pertama yang muncul jika terjadi saraf terjepit di tulang belakang adalah rasa tidak nyaman pada daerah bokong, paha, dan betis. Sementara, untuk ruas tulang serviks gejalanya berupa nyeri pada lengan dan bahu.

"Rasa sakit ini bisa muncul saat bersin, batuk, atau ketika menggerakkan tubuh dari satu posisi ke posisi lain. Kesemutan dan mati rasa pada area tubuh tertentu, yang terjadi berulang kali, juga bisa menjadi gejala awal herniasi diskus vertebralis serta ditandai melemahnya kekuatan otot," tuturnya.

Jika tidak segera dilakukan pengobatan, lanjutnya, herniasi diskus, khususnya pada tulang belakang, bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada kedua kaki, kesulitan buang air besar dan kecil, serta gangguan neurologi lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengobatinya, pada kasus ringan biasanya cukup menggunakan kompres air dingin untuk membantu menghilangkan nyeri karena radang. Sementara, pada kasus lebih berat, ada dua prosedur operasi bedah yang direkomendasikan, yaitu mikrodistektomi dan percutaneous endoscopic lumbar disectomy (PELD).

Operasi ini bertujuan menghilangkan tekanan herniasi diskus pada saraf sekitar tulang belakang. Prosedurnya berupa sayatan kecil pada kulit, memberikan manfaat dan kenyamanan pada pasien dengan lebih baik dibanding teknik bedah konvensional.

"Teknik ini cukup menggunakan bius lokal, jadi pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit atau klinik. Cukup perawatan sehari sehingga pasien bisa langsung beraktivitas kembali," jelasnya.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
Ingin Punya Anak Laki, Makan Pisang. Ini Penjelasan Ilmiahnya
Kasus Bayi Debora, Deteksi Gangguan Kesehatan pada Bayi Prematur 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Manfaat Minum Air Hangat bagi Kesehatan

4 hari lalu

Ilustrasi air hangat. shutterstock.com
6 Manfaat Minum Air Hangat bagi Kesehatan

Berikut sederet manfaat minum air hangat bagi kesehatan di pagi hari atau malam hari sebelum tidur.


Inilah Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan pada Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan pada Ginjal

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ginjal dan sistem kardiovaskular.


Konsumsi Pil Putih Tak Bermerek Akibatkan Mabuk Kecubung di Kalsel

7 hari lalu

Kecubung. Foto : Shutterstock
Konsumsi Pil Putih Tak Bermerek Akibatkan Mabuk Kecubung di Kalsel

Bukan buah kecubung, namun korban konsumsi pil putih tak bermerek yang akibatkan mereka mabuk.


4 Risiko Mengonsumsi Biji Pepaya Secara Berlebihan

7 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. (Pixabay/nightowl)
4 Risiko Mengonsumsi Biji Pepaya Secara Berlebihan

Mengonsumsi biji pepaya yang berlebihan dapat memiliki efek buruk lantaran konsentrasi senyawanya tinggi,.


Ada Pizza hingga Sandwich, Inilah 5 Makanan yang Mengandung Garam Tinggi

11 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Ada Pizza hingga Sandwich, Inilah 5 Makanan yang Mengandung Garam Tinggi

Berikut daftar makanan yang mengandung garam dengan jumlah tinggi yang perlu diwaspadi.


Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

11 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

Berikut bahaya kesehatan jangka panjang dari kandungan garam yang berlebihan dalam tubuh.


Radiasi Tinggi Ponsel Dapat Berisiko pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

12 hari lalu

Dilansir Down To Earth, setidaknya ada 4 dampak radiasi ponsel terhadap kesehatan Anda.
Radiasi Tinggi Ponsel Dapat Berisiko pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

Sebagian orang sering menilai radiasi tinggi ponsel dapat berisiko pada kesehatan. Lantas, apakah pandangan beberapa orang ini benar?


Ini Daftar Ponsel dengan Radiasi Rendah yang Dapat Menekan Risiko Kesehatan

12 hari lalu

Radiasi pada ponsel (Foto: Cnet)
Ini Daftar Ponsel dengan Radiasi Rendah yang Dapat Menekan Risiko Kesehatan

Radiasi ponsel yang rendah dapat menekan risiko kesehatan. Berikut adalah daftar ponsel dengan radiasi rendah.


Inilah Daftar 20 Ponsel dengan Radiasi Tinggi yang Membayakan Kesehatan

12 hari lalu

Radiasi pada ponsel (Foto: Cnet)
Inilah Daftar 20 Ponsel dengan Radiasi Tinggi yang Membayakan Kesehatan

Terdapat puluhan ponsel dengan radiasi tinggi yang berbahaya bagi kesehatan. Lantas, apa saja ponsel yang memiliki radiasi tinggi?


5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Tingkatkan Ranking Kesehatan Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi dokter kulit memeriksa pasien. Foto: Freepik.com/Kroshka_Nastya
5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Tingkatkan Ranking Kesehatan Indonesia

Untuk tingkatkan ranking kesehatan Indonesia, ahli menyarankan untuk fokus perbaikan layanan promotif preventif.