TEMPO.CO, Jakarta - Kesedihan yang berlarut akibat patah hati atau putus cinta berisiko mengakibatkan depresi jika tidak segera move on. Karena itu, segera cari cara agar tidak berlarut dan depresi jika mengalami patah hati. (Baca: Si Dia Sakit Parah, Terus atau Putus?)
Psikolog klinis, Anna Margaretha Dauhan, dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi Tiga Generasi Jakarta mengatakan ada beragam sebab seseorang patah hati hingga mengakibatkan depresi. "Umumnya karena sedih akibat berakhirnya hubungan cinta," katanya.
Namun ada pula sumber patah hati lain, misalnya jika pacarnya dirasa tidak membantu saat dibutuhkan atau karena ternyata pacarnya tidak lagi memberi dukungan seperti yang diharapkan. Namun putus cinta memang menyakitkan. Bahkan bisa membuat seseorang semakin terpuruk hingga ke arah depresi.
"Supaya tidak sampai depresi, beberapa cara bisa dilakukan," ujarnya. Kalau memang masalah dirasa berat, Anna menyarankan untuk mencari dukungan moral dan emosional dari keluarga dan teman-teman.
Orang yang patah hati sebaiknya tak perlu malu mengakui sedang punya masalah dan perlu bantuan. "Usahakan jangan mengurung diri di kamar. Paksa diri untuk wake up, dress up, go out," ucapnya.
Baca Juga:
Musababnya, Anna melanjutkan, orang yang mulai depresi penting mempunyai kegiatan untuk mengalihkan rasa hati yang berantakan. Usahakan juga untuk berpikir positif dan melakukan aktivitas yang disukai. (Baca juga: Song Hye Kyo, di antara Lelaki Pesaing Song Joong Ki)
"Kalau memang sudah parah sekali dan mulai terlintas pikiran bahwa diri tidak berharga atau ingin mengakhiri hidup, sebaiknya minta bantuan profesional," tuturnya. "Terapi atau obat anti depresan mungkin diperlukan."
Berita lainnya:
Bella Hadid Berbakti kepada Orang Tua, Caranya...
Mantan Pacar Awkarin Disebut Kena Collapse by Design, Apa Itu?