TEMPO.CO, Jakarta - Stres sering menyerang kehidupan sehari-hari. Tak jarang, penyakit psikis itu juga menyerang kesehatan jasmani.
Dengan mengambil sampel lebih dari 6.300 orang, penelitian di Universitas Carneige Mellon menyimpulkan tingkat stres pada masyarakat, khususnya di perkotaan, melonjak pada periode 1983 hingga 2009. Peningkatan itu disebabkan tumbuhnya populasi masyarakat.
Baca juga:
Pengamat Ekonomi Imaduddin Abdullah mengatakan ekonomi merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya stres di masyarakat. Pendapatan yang rendah dan sedikitnya lapangan pekerjaan menjadi fenomena umum di Ibukota.
"Dalam beberapa kasus, masalah ekonomi mendorong orang melakukan kriminalitas karena biaya hidup relatif tinggi," tuturnya.
Sementara itu, dari sisi psikis, psikolog Liza Marielly Djaprie menjelaskan stres muncul karena realita tidak sesuai dengan tuntutan atau harapan, misalnya dalam pekerjaan atau pun kehidupan sehari-hari.
"Ada hal-hal yang tidak bisa diubah, jadi sebaiknya menerima saja dan menyesuaikan diri. Kalau menyebabkan kondisi yang lebih buruk, seperti kesehatan menurun, sebaiknya dipikirkan kembali," katanya.
Adapun penyakit yang kerap menyambangi kaum perkotaan ialah pegal-pegal hingga asam lambung. Penyakit tersebut disebabkan kecemasan yang tinggi dan juga gaya hidup.
"Konsumsi makanan yang bergizi sangat penting bagi masyarakat perkotaan, begitu juga dengan olahraga. Tapi yang paling penting adalah tersenyum dan ingat bahwa kita masih bisa bernafas sehingga tidak perlu cemas," tutur Coporate Business Development Deputy Director & Head of Saka Inobation PT Kalbe Farma Tbk., Franciscus Xaverius Widiyatmo.
BISNIS
Artikel lain:
Magnum Red Velvet untuk Sang Pemburu Kenikmatan
9 Rahasia Agar Kulit Bening Bercahaya
Depresi, Gejalanya Sering Diabaikan! Begini Kata Ahli