TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan adalah hubungan serius yang dijalani sepasang manusia yang berkomitmen sepanjang hidupnya. Ketika mereka menikah, maka harus ada banyak konsekuen dan kompromi dengan pasangan untuk mempertahankan hubungan hingga maut memisahkan.
Setelah adanya anak, tanggung jawab dan komitmen menjadi lebih besar. Karenanya perlu komitmen besar bagi seseorang yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan.
Pernikahan juga bukan semata hidup selamanya dengan pasangan yang kita cintai. Pernikahan akan dibumbui dengan kebahagiaan, kesedihan, masalah yang menguji pasangan untuk tetap bertahan.
Banyak orang yang semata mempersiapkan pernikahan secara fisik saja, namun tidak secara mental. Akibatnya, ketika masalah muncul kebanyakan memutuskan untuk bercerai karena kurangnya pengetahuan soal pernikahan .
Lantas, apa sebenarnya rahasia pernikahan yang tidak banyak diketahui orang? Berikut menurut Boldsky.com.
#Sebuah penelitian baru-baru ini mengklaim bahwa pernikahan stabil adalah sebuah mitos. Lebih dari 2.000 perempuan menikah yang diwawancarai mengakui bahwa mereka sempat berpikir bercerai beberapa kali tapi membatalkan niat itu karena berbagai alasan.
#Survey lain mengklaim bahwa menikah sebelum usia 25 tahun dapat meningkatkan risiko perceraian. Hal ini disebabkan karena emosi yang masih labil dan pribadi yang belum terlalu matang.
#Berapa banyak rata-rata pasangan menghabiskan waktu bersama? Setelah waktu yang dihabiskan untuk bekerja, menonton televisi, mengurus anak-anak, hobi, pekerjaan rumah tangga, dan jejaring sosial, 4 atau 5 menit sehari adalah waktu yang umumnya dihabiskan berdua oleh pasangan suami istri.
#Beberapa orang mengatakan bahwa urusan fisik buruk tapi urusan emosional baik-baik saja. Tapi 80 persen dari urusan emosional berubah menjadi urusan fisik dan 80 persen urusan fisik berubah menjadi pernikahan. Lalu, 80 persen dari pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian.
#Orang yang belum menikah berpikir bahwa pasangan menikah memiliki banyak waktu menyenangkan di kamar tidur. Tapi sebuah penelitian mengklaim bahwa setelah tahun pertama, rata-rata pasangan yang sudah menikah hampir tidak menyentuh satu sama lain. Frekuensi bercinta turun menjadi 10 kali per tahun karena kebosanan.
#Memiliki anak mungkin secara bertahap mengembangkan jarak emosional. Dengan cara yang sama, pasangan yang membesarkan anak-anak bahkan sering stres dan tanggung jawab itu dapat meningkatkan jarak emosional.
#Sebuah survei menyatakan bahwa satu-satunya hal yang memenuhi kebutuhan manusia lebih dari uang, cinta, atau bahkan hubungan adalah pernikahan. Jadi, pernikahan adalah benar-benar sebuah fenomena yang kuat apakah kita percaya atau tidak.
Artikel lain:
6 Tanda Si Dia Masih Memendam Rasa pada Mantannya
8 Langkah Pasti `Menjemput` Jodoh
Untung-Rugi Menikah Muda