TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian perempuan kini mulai jeli dalam membeli produk kosmetika untuk menghindari kandungan zat kimia berbahaya. Mereka biasanya memilih memakai produk perawatan kulit yang berasal dari bahan-bahan organik. Di Inggris misalnya, penjualan produk kecantikan dan kesehatan organik bersertifikat meninkat 21,6 persen pada 2015.
Bra buat ABG
Seperti makanan, produk kecantikan organik juga mengandung lebih sedikit bahan kimia dalam proses produksinya. Ahli kecantikan Susan Curtis memperingatkan kepada setiap perempuan agar jangan sampai salah mengerti tentang istilah organik yang tercantum pada label produk kosmetik.
"Tidak seperti makanan organik, tidak ada standar tentang apa yang bisa dan tidak bisa disebut 'organik' dalam produk kecantikan," kata Curtis seperti dikutip dari Harpersbazaar. Umumnya, menurut Curtis, produk kecantikan yang diberi label 'organik' mengandung 'hanya' 1 persen bahan organik.
Sebab itu, Curtis menyarankan konsumen memperhatikan label kemasan untuk mengetahui seberapa banyak persentase bahan organik di dalamnya. Perlu juga diketahui adakah logo sertifikasi yang menyatakan bahan yang digunakan adalah bahan organik.
Sayangnya, Curtis melanjutkan, saat ini produk kecantikan yang diklaim mengandung bahan organik tidak sebaik yang dibayangkan. "Di pasaran sekarang, produk organik dapat dipastikan mencapai hasil yang sama seperti produk kosmetik konvensional yang berbahan dasar kimia,” ujarnya Curtis.
Produk kecantikan organik tidak lagi dilihat sebagai tren, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup. Akibatnya, yang terjadi bukan hanya meningkatnya angka pembelian produk kecantikan yang organik, tapi juga perubahan perilaku pasar tentang cara membelinya. Banyak produk kecantikan organik yang mulai dijual secara online.
HARPERSBAZAAR | NIA PRATIWI
Berita lainnya:
Penderita Gangguan Kejiwaan Juga Butuh Empati
Pantangan Saat Berkencan dengan Pria Idaman
Kiat Mudah Meredakan Emosi Suami yang Lelah