TEMPO.CO, Jakarta - Terkadang orang tua tidak menyadari dampak dari tindakan mereka terhadap anak. Pada prinsipnya memang tidak ada orang tua yang ingin menyakiti anak-anak mereka secara fisik maupun psikologis. Namun, jika tidak hati-hati, tanpa disadari kelakuan orang tua dapat menyakiti anak. Hal ini dapat menyebabkan perasaan terluka dan diam-diam menangis tanpa sepengetahuan orang tua.
Berikut ini beberapa hal yang dapat membuat anak menangis sembunyi-sembunyi, dikutip dari laman Familyshare.
1. Mendapat kabar menyedihkan
Anak-anak belum dapat mencerna apa yang dilihat dan yang dialaminya dengan baik. Informasi yang mereka terima dari televisi atau pemberitaan di surat kabar dapat membuat mereka menangis. Sebab itu, selektif dalam menyaksikan tayangan anak di televisi dan topik pembicaraan apa yang Anda sampaikan kepada mereka.
Seorang anak yang mendengar cerita tentang penculikan anak dan sedang menjadi topik diskusi di mana-mana, dapat membuat anak takut. Perasaan takut itu akan terbawa sampai dia tidur, muncul kecemasan, hingga akhirnya menangis. Anak-anak terkadang belum tahu bagaimana cara menyampaikan perasaannya. Sebab itu, orang tua harus peka terhadap perilaku anak-anak mereka.
2. Bertengkar
Jangan berpikir anak tidak akan memikirkan kenapa Anda dan suami bertengkar di hadapannya. Jika anak mengetahui orang tuanya berkelahi, mereka akan berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi pada keluarga. Kondisi ini akan membebani psikologis mereka.
Karena itu, jangan sampai anak mengetahui jika terjadi silang pendapat antara Anda dan pasangan. Diskusikan baik-baik di tempat yang jauh dari anak. Jangan sampai ada teriakan dan menjerit.
Pertengkaran sesama saudara atau teman juga bisa membuat anak menangis sembunyi-sembunyi. Anda bisa menanyakan apa yang anak rasakan dan bagaimana duduk persoalannya. Lantas cari jalan keluarnya.
3. Perceraian
Perceraian menjadi kesedihan yang mendalam bagi anak karena akan mengubah hidup dan karakter mereka. Banyak anak yang orang tuanya bercerai terpaksa menangis sambil memeluk bantal karena tidak tahu kepada siapa dia bisa berbagi perasaan dan ceritanya.
4. Menghina
Menyebut anak sebagai pemalas, bodoh, atau celetukan lain yang tidak berkenan di hati mereka akan membuatnya sedih. Dalam menegur ataupun marah sekalipun, jangan pernah memberi label kepada anak. Stigma yang buruk tidak akan membuat anak lebih baik, bahkan sebaliknya.
Terlebih jika Anda memukul anak. Anda dapat bersikap tegas dalam memberikan disiplin tanpa menyakiti anak-anak Anda. Bersikaplah lembut tapi tegas. Hal ini jauh lebih positif dan tidak akan membuat anak menangis sembunyi-sembunyi.
Berikan kasih sayang kepada buah hati. Katakan bahwa Anda sebagai orang tua sangat mencintai mereka dan peduli dengan mereka selamanya.
FAMILYSHARE | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Ayah-Bunda, Jangan Paksakan Cita-cita kepada Anak
Make-up Bikin Kulit Mudah Berjerawat, Betul atau Salah?
4 Masalah Kesehatan yang Bisa Terdeteksi Lewat Mulut