TEMPO.CO, Jakarta - Selain warna putih, pemilik rumah dapat memadukan warna-warna lain yang sedang tren. Warna apa saja itu? "Untuk tren interior dan dekorasi, tahun ini lebih mengacu pada pola dan warna netral, hangat, dan kalem. Tren ini tidak hanya populer di Indonesia, tapi juga di dunia,” kata desainer interior Rina Renville, Senin, 11 Juli 2016.
Rina menjelaskan, kombinasi warna pada satu ruangan tak hanya bertujuan menciptakan atmosfer tertentu, tapi juga kesempatan merepresentasikan karakter pemilik rumah. Kombinasi warna netral dan kalem mampu mengangkat cahaya dan membuat ruangan terlihat besar serta lebih bergaya. Contohnya, warna netral yang diaplikasikan pada ruang makan dan dapur akan memberi kesan luas tapi perlu dikombinasikan dengan aksen warna perabotan dan aksesori dekorasi ruangan agar lebih hidup. Kombinasi lainnya, pemilik rumah bisa berkreasi dengan warna favoritnya masing-masing.
Dinding biru gelap, umpamanya, dapat dipadu dengan putih yang terdapat pada jendela, perabotan, dan karpet. Atau sebaliknya, perabotan-perabotan dengan warna menonjol dapat diimbangi dengan penerapan dinding putih. Dengan cara itu, ruangan masih terlihat enak dipandang mata. Selain warna, penggunaan pola atau motif di dalam satu ruangan dapat menjadi pilihan lain dalam menata interior rumah.
Pola sendiri dapat dihadirkan dengan mengaplikasikan cat motif di dinding atau motif-motif pada perabotan. Rina mengatakan penggunaan pola juga sangat populer dalam tren desain interior karena mampu memunculkan kesan personal dan karakter pemilik rumah. Namun, terkait hal ini, tidak disarankan mengombinasikan lebih dari empat motif dalam satu ruangan.
Sebab, jika melebihi jumlah tersebut, bisa menimbulkan efek terlalu ramai dan kompleks. Rina menuturkan, biasanya para desainer menggunakan maksimal empat pola berbeda dalam satu ruangan. Tips untuk penggunaan pola ini, pemilik rumah harus mencoba menjaga pola dalam warna dan tekstur yang sama. Misalnya, kuning yang lembut dan warna putih yang menenangkan dipadu dengan warna biru netral pada furnitur-furnitur dan lantai sebagai aksennya.
Atau motif dipadu dengan warna monokromatik. Elemen lain yang tak kalah penting adalah lampu. Warna-warna tersebut akan semakin hangat dengan pencahayaan maksimal oleh lampu utama dan dekoratif. Lampu utama sudah wajib ada di dalam ruangan sebagai pencahayaan utama. Namun diperlukan lampu dekoratif sebagai aksen pencahayaan. "Sebenarnya lampu dekoratif ini tambahan, tapi kehadirannya akan membentuk efek dramatis di ruangan," ujarnya.
Secara keseluruhan, soal pemilihan warna pemilik rumah harus memperhatikan langit-langit, dinding, dan lantai. Sebab, ketiganya merupakan elemen-elemen yang membentuk tampilan interior rumah. Karena itu, pilihan warna harus selaras dengan ketiga elemen itu.
Berita lainnya:
Tinggal di Tepi Jalan Raya Bisa Bikin Mati Muda
Ahok Hapus Sanksi Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor
Perempuan Pintar Mempertimbangkan Ini Sebelum Berpacaran