TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua menginginkan anaknya cepat berhitung. Namun sering kali orang tua salah menerapkan metode hingga apa yang diajarkan masih abstrak, khususnya bagi anak usia balita.
Coba diingat, apakah 1 ditambah 1 sama dengan 2 adalah cara ibu mengajarkan berhitung kepada si kecil? Psikolog Rose Mini A. Prianto mengatakan bahwa mengajarkan anak berhitung sejak dini boleh saja, asalkan dengan metode yang tepat, yaitu menggunakan medium konkret.
“Anak balita itu tidak perlu dikursuskan untuk mengembangkan kecerdasan matematiknya. Yang perlu dilakukan untuk anak balita, ‘Yuk, kita coba urutkan mainan adik dari yang kecil hingga besar’. Bukan dengan pakai tabel dan langsung si ibu bilang 1 ditambah 1 sama dengan 2, itu sifatnya abstrak, yang ada anak bingung,” kata Rose Mini dalam “Gerakan Siap Cerdaskan Bangsa” bersama Morinaga di Jakarta belum lama ini.
Rose menjelaskan, proses stimulasi memang perlu diberikan orang tua kepada anak sedini mungkin sehingga kecerdasan dapat tumbuh optimal. Namun, agar stimulasi diterima dengan baik, orang tua perlu menyesuaikan metode dan gaya belajar yang disesuaikan dengan karakter anak.
Berita lainnya:
Alat Make up Andalan Ussy Sulistiawaty
Tak Semua Makanan Berlemak Jahat, Cek yang Ini
Ini Kesalahan Umum Orang Indonesia soal Popok Bayi