Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebiasaan Buruk Terkait Tabir Surya yang Bisa Menyebabkan Penuaan Dini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada rutinitas perawatan kulit yang lengkap tanpa tabir surya atau sun protection factor (SPF), terutama di bulan-bulan cuaca panas. Namun ada beberapa mitos yang membuat orang berhenti menggunakan SPF, membuat kulit tidak aman di bawah sinar matahari.

SPF merupakan pengukuran jangka waktu tabir surya akan melindungi kulit dari sinar UV, khususnya berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum kulit terbakar.

Dilansir dari Express.co.uk, terdapat kesalahan SPF yang paling sering dilakukan orang terkait dengan perlindungan matahari. 

1. Tidak memakai SPF sepanjang tahun

Tanpa sinar matahari, sinar UVA masih ada dan bisa menembus kulit. Jadi meskipun di luar mungkin mendung dan berawan, jangan lewatkan penerapan SPF.

Para ahli di Elemis, merek skincare Inggris, mengatakan bahwa sinar UVA menyumbang 95 persen dari sinar matahari yang mencapai Bumi, dan bisa menyebabkan tanda-tanda penuaan, termasuk garis halus, kerutan, dan pigmentasi. 

Sinar ini juga dapat menembus kaca, membuat kulit terpapar sinar UV yang menembus lapisan lebih dalam dan menyebabkan penuaan dini. Jadi meski di dalam rumah tetapi duduk di dekat jendela, selalu gunakan tabir surya di wajah dan tubuh. 

2. Menggunakan SPF yang salah dan tidak mengaplikasikan ulang

Angka pada botol sunscreen biasanya mengacu pada berapa lama waktu yang dibutuhkan kulit untuk terbakar saat terkena sinar UV. Efeknya memang akan berbeda pada kulit setiap orang, tetapi jika biasanya terbakar setelah berada di luar selama 30 menit, Elemis merekomendasikan untuk memakai krim matahari SPF 30. Kalikan angka 30 dengan SPF 30, ini berarti kulit terlindungi secara teknis selama 900 menit, atau 15 jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, waktu, aplikasi yang tidak tepat, dan faktor gaya hidup seperti berkeringat atau berenang mengurangi waktu perlindungan. "Disarankan untuk mengajukan pengaplikasian ulang setiap dua jam saat berada di bawah sinar matahari," menurut ahli di Elemis. 

3. Warna kulit lebih gelap merasa lebih aman 

Warna kulit yang lebih gelap mungkin tidak mudah terbakar, tetapi masih rentan terhadap konsekuensi seperti tanda-tanda penuaan dan kanker kulit, jadi penting untuk menggunakan SPF apa pun warna kulitnya.

"Kulit yang lebih gelap memiliki SPF alami sekitar 13,4, jadi meskipun efek matahari mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul, penerapan produk SPF ekstra masih penting," kata para ahli itu.

Selain itu, tidak ada tabir surya yang 100 persen efektif menghalangi sinar UV. Namun, SPF memperpanjang waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari sebelum terbakar, dan tanning juga merupakan reaksi alami kulit terhadap paparan sinar UV.

EXPRESS.CO.UK

Pilihan Editor: 5 Bahan Alami yang Bisa Jadi Alternatif Tabir Surya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

2 hari lalu

Foto Ilustrasi Sinar Ultraviolet. Dok. thefuntimesguide.com/gaya.tempo.co
Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

Sinar matahari memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti sunburn, penuaan dini, bahkan kanker kulit.


Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

4 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

Untuk mengetahui kecukupan vitamin D, pakar kesehatan membagi trik sederhana hanya dengan melihat bayangan.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

17 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

19 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

28 hari lalu

imgslide.health.com
Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

Pakar mengatakan menetapkan rutinitas pagi membantu menciptakan konsistensi membantu mengobati psoriasis. Berikut yang perlu dilakukan.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

41 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

41 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

54 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.


Sunscreen Spray Bikin Praktis Tarra Budiman

55 hari lalu

Aktor Tarra Budiman/MS Glow
Sunscreen Spray Bikin Praktis Tarra Budiman

Aktor Tarra Budiman yang sekarang menekuni olahraga lari mengaku sangat cocok menggunakan tabir surya jenis spray.


Mengapa Pagi dan Malam Hari Belakangan Ini Terasa Lebih Dingin? Begini Penjelasan BMKG

59 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
Mengapa Pagi dan Malam Hari Belakangan Ini Terasa Lebih Dingin? Begini Penjelasan BMKG

BMKG menyatakan suhu dingin belakangan ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau.