TEMPO.CO, Jakarta - Tabir surya atau sunscreen berfungsi melindungi kulit dari efek berbahaya sinar ultraviolet (UV) matahari. Saat ini banyak jenis tabir surya di pasaran dari bahan, tekstur, hingga cara pengaplikasian. Selain produk yang tersedia di toko, ada juga pilihan alami yang dapat memberikan perlindungan terhadap sinar matahari.
Berikut lima sunscreen alami sebagai alternatif. Bahan ini membentuk penghalang fisik pada permukaan kulit, memantulkan dan menghamburkan sinar matahari.
1. Zinc Oksida
Zinc oksida adalah mineral alami yang memberikan perlindungan spektrum luas terhadap sinar UVA dan UVB. Carilah produk tabir surya yang mengandung non-nano zinc oxide, yang artinya partikelnya tidak cukup kecil untuk terserap ke dalam kulit.
2. Titanium Dioksida
Seperti zinc oksida, titanium dioksida adalah bahan tabir surya mineral alami yang memberikan perlindungan spektrum luas. Bahan ini bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan sinar UV. Cari tabir surya yang menggunakan titanium dioksida non-nano untuk perlindungan yang lebih aman.
3. Minyak Biji Raspberry Merah
Minyak biji raspberry merah memiliki SPF alami (faktor perlindungan matahari) sekitar 25-50. Ini mengandung antioksidan dan telah ditemukan untuk memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa SPF-nya lebih rendah dibandingkan dengan tabir surya konvensional, sehingga harus digunakan sebagai langkah tambahan atau dikombinasikan dengan bentuk perlindungan matahari lainnya.
4. Minyak Biji Wortel
Minyak biji wortel mengandung antioksidan alami dan memiliki SPF alami sekitar 30. Ini memberikan perlindungan terhadap sinar matahari dan dapat digunakan sebagai tindakan tambahan bersama dengan metode perlindungan matahari lainnya.
5. Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki SPF alami sekitar 4-6 dan menawarkan perlindungan terhadap sinar UV. Meskipun bukan pengganti tabir surya yang tepat, ini dapat digunakan sebagai pelembap alami dengan beberapa manfaat perlindungan matahari tambahan. Namun perlu diingat bahwa SPF-nya relatif rendah, sehingga harus dikombinasikan dengan tindakan perlindungan matahari lainnya untuk perlindungan yang memadai.
Perlu diingat bahwa alternatif alami ini mungkin tidak memberikan tingkat perlindungan matahari yang sama dengan tabir surya komersial dengan peringkat SPF yang lebih tinggi. Saat menggunakan tabir surya alami, disarankan untuk mengaplikasikannya secara bebas dan sering digunakan kembali, terutama setelah berenang atau berkeringat. Selain itu, cari tempat teduh, kenakan pakaian pelindung, dan batasi paparan sinar matahari selama jam sibuk untuk lebih melindungi kulit dari sinar matahari.
TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: 2 Trik Reapply Sunscreen saat Pakai Makeup