Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mitos tentang Tabir Surya yang Bisa Membahayakan Kulit

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi perempuan memakai tabir surya di dalam ruangan. Foto: Freepik.com/lookstudio
Ilustrasi perempuan memakai tabir surya di dalam ruangan. Foto: Freepik.com/lookstudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menikmati sunrise atau sunset di pantai menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan liburan keluarga pertengahan tahun ini. Sambil menikmati pancaran sinar matahari yang hangat, jangan lupa bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) matahari memiliki risiko bagi kulit. Jadi, jangan lupa memastikan perlindungan kulit dengan tabir surya

Sebelum menggunakan tabir surya, ketahui dulu bahwa banyak mitos terkait dengan perlindungan terhadap sinar matahari. Sandra Lee, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah kosmetik yang juga dikenal sebagai Dr. Pimple Popper, memisahkan beberapa fakta dan mitos, dilansir dari Today. 

1. Matahari lebih kuat di musim panas

Di negara empat musim, matahari umumnya lebih kuat di musim panas saat siang hari. Intensitas radiasi ultraviolet (UV) dari matahari bervariasi berdasarkan sejumlah faktor, dari skala dari 0 sampai 11. Skala 0 menunjukkan tidak ada sinar matahari (di malam hari, misalnya), dan 11+ menunjukkan radiasi UV ekstrem yang menurut Yayasan Kanker Kulit bisa membakar kulit dalam 10 menit.

“Jika tinggi, saat itulah Anda memiliki risiko kerusakan (kulit) paling besar akibat sinar matahari. ... Apa pun di atas 5 memprihatinkan," kata Lee.

Indeks UV bukanlah ukuran panas, dan indeks UV yang lebih tinggi tidak berarti di luar lebih panas. Misalnya, indeks UV bisa lebih tinggi pada hari cerah 30 derajat Celcius daripada pada hari cerah 34 derajat Celcius, tergantung pada waktu tahun, waktu hari, lokasi, ketinggian dan faktor lain yang mempengaruhi tingkat UV.

Indeks UV masih bisa tinggi pada hari mendung atau berawan. "Terkadang ketika sangat mendung, Anda bisa mendapatkan lebih sedikit radiasi UV yang menembus, tetapi meskipun (awan) tidak merata, banyak sinar matahari yang dapat memantulkannya," kata Lee.

2. Paparan sinar matahari dapat mengatasi jerawat

Pernah dengar bahwa menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dapat membantu membersihkan kulit? Lee mengatakan ini adalah mitos yang sebenarnya bisa mengakibatkan kerusakan kulit jangka panjang.

"Matahari dapat memperbaiki jerawat Anda untuk sementara tetapi tidak dalam jangka panjang karena Anda akan mendapatkan bintik-bintik cokelat, dan matahari akan menggelapkannya," kata Lee.

Paparan sinar matahari dan panas juga dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak, kata Lee, yang dapat memperburuk noda atau jerawat.

Benar bahwa sinar matahari sedang dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati. Tetapi setiap paparan sinar UV yang tidak terlindungi dapat merusak kulit, menyebabkan tanda-tanda penuaan dini, seperti perubahan warna dan kerutan, serta meningkatkan risiko kanker kulit. Itulah sebabnya tabir surya adalah suatu keharusan, pilih produk dengan setidaknya dengan sun protection factor atau SPF 30 atau lebih tinggi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

33 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

39 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

41 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

46 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

52 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

59 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.


Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

29 Februari 2024

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.


Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengaplikasikan Sunscreen

25 Februari 2024

Ilustrasi wanita memegang tabir surya. Freepik.com/Lifeforstock
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengaplikasikan Sunscreen

Sunscreen bekerja mengurangi risiko munculnya kanker kulit serta mencegah penuaan dini akibat paparan sinar matahari berlebih.


Pentingnya Biasakan Anak Gunakan Sunscreen Sejak Dini

22 Februari 2024

Ilustrasi memakai tabir surya atau sunscreen untuk anak. Freepik.com
Pentingnya Biasakan Anak Gunakan Sunscreen Sejak Dini

Kulit anak dan remaja lebih sensitif dan rentan kerusakan akibat sinar Ultraviolet (UV). Ajak anak biasakan menggunakan sunscreen.


Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.