TEMPO.CO, Jakarta - Menikmati sunrise atau sunset di pantai menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan liburan keluarga pertengahan tahun ini. Sambil menikmati pancaran sinar matahari yang hangat, jangan lupa bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) matahari memiliki risiko bagi kulit. Jadi, jangan lupa memastikan perlindungan kulit dengan tabir surya.
Sebelum menggunakan tabir surya, ketahui dulu bahwa banyak mitos terkait dengan perlindungan terhadap sinar matahari. Sandra Lee, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah kosmetik yang juga dikenal sebagai Dr. Pimple Popper, memisahkan beberapa fakta dan mitos, dilansir dari Today.
1. Matahari lebih kuat di musim panas
Di negara empat musim, matahari umumnya lebih kuat di musim panas saat siang hari. Intensitas radiasi ultraviolet (UV) dari matahari bervariasi berdasarkan sejumlah faktor, dari skala dari 0 sampai 11. Skala 0 menunjukkan tidak ada sinar matahari (di malam hari, misalnya), dan 11+ menunjukkan radiasi UV ekstrem yang menurut Yayasan Kanker Kulit bisa membakar kulit dalam 10 menit.
“Jika tinggi, saat itulah Anda memiliki risiko kerusakan (kulit) paling besar akibat sinar matahari. ... Apa pun di atas 5 memprihatinkan," kata Lee.
Indeks UV bukanlah ukuran panas, dan indeks UV yang lebih tinggi tidak berarti di luar lebih panas. Misalnya, indeks UV bisa lebih tinggi pada hari cerah 30 derajat Celcius daripada pada hari cerah 34 derajat Celcius, tergantung pada waktu tahun, waktu hari, lokasi, ketinggian dan faktor lain yang mempengaruhi tingkat UV.
Indeks UV masih bisa tinggi pada hari mendung atau berawan. "Terkadang ketika sangat mendung, Anda bisa mendapatkan lebih sedikit radiasi UV yang menembus, tetapi meskipun (awan) tidak merata, banyak sinar matahari yang dapat memantulkannya," kata Lee.
2. Paparan sinar matahari dapat mengatasi jerawat
Pernah dengar bahwa menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dapat membantu membersihkan kulit? Lee mengatakan ini adalah mitos yang sebenarnya bisa mengakibatkan kerusakan kulit jangka panjang.
"Matahari dapat memperbaiki jerawat Anda untuk sementara tetapi tidak dalam jangka panjang karena Anda akan mendapatkan bintik-bintik cokelat, dan matahari akan menggelapkannya," kata Lee.
Paparan sinar matahari dan panas juga dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak, kata Lee, yang dapat memperburuk noda atau jerawat.
Benar bahwa sinar matahari sedang dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati. Tetapi setiap paparan sinar UV yang tidak terlindungi dapat merusak kulit, menyebabkan tanda-tanda penuaan dini, seperti perubahan warna dan kerutan, serta meningkatkan risiko kanker kulit. Itulah sebabnya tabir surya adalah suatu keharusan, pilih produk dengan setidaknya dengan sun protection factor atau SPF 30 atau lebih tinggi.