TEMPO.CO, Jakarta - Peradangan tidak hanya menyebabkan iritasi sementara seperti ruam dan berjerawat, tetapi sebenarnya akan menyebabkan penuaan dini jika dibiarkan. Ini karena peradangan dapat memecah kolagen dan elastin, membahayakan penghalang kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap kekeringan, memicu terbentuknya bintik hitam, dan banyak lagi. Rutinitas skincare yang baik akan membantu menghentikan proses ini dan lebih baik lagi, mencegahnya terjadi sejak awal.
Tapi beberapa kebiasaan perawatan kulit sebenarnya pro-inflamasi atau memicu peradangan. Banyak ritual umum yang sebenarnya dapat menyebabkan peradangan pada kulit, beserta dengan kerusakan lain yang menyertainya. Efeknya bukan hanya kulit merah-merah karena faktanya, peradangan seringkali lebih berbahaya. Peradangan kronis pada kulit dapat muncul dengan sendirinya sebagai tekanan mikroskopis kecil yang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi mendatangkan malapetaka di bawah permukaan.
Inilah tiga kebiasaan buruk petawatan kulit yang cenderung menyebabkan peradangan.
1. Eksfoliasi berlebihan
Eksfoliasi atau pengelupasan adalah tindakan menghilangkan lapisan atas epidermis (stratum korneum). Ini sebenarnya sel kulit mati yang bertugas sebagai penyangga pelindung dari tekanan lingkungan sehingga sel kulit yang berfungsi di bawahnya tidak harus dibombardir dengan radikal bebas.
Baca juga:
Ketika lapisan ini mengalami penumpukan, hal itu dapat menyebabkan pori-pori menjadi kusam atau tersumbat, saat itulah pengelupasan kulit dapat membantu dengan mengelupaskan sel-sel kulit mati. Tetapi jika dilakukan terlalu banyak, pada dasarnya itu menghilangkan pelindung alami kulit dari peradangan dan penyebab stres.
Ife Rodney, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Eternal Dermatology, membagikan tips yang paling penting untuk eksfoliasi adalah lebih sedikit lebih baik. "Anda ingin melakukan pengelupasan secukupnya untuk meningkatkan pergantian sel dan memperlihatkan kulit baru yang segar," kata dia. "Tapi pastikan untuk tidak menggores atau merusak kulit dengan menggunakan perangkat atau produk secara berlebihan."
Eksfoliasi disarankan satu kali seminggu untuk wajah dan 2-3 kali seminggu untuk tubuh.
2. Melewatkan perlindungan matahari
Paparan sinar matahari dapat memicu peradangan dan kerusakan pada kulit, bahkan jika tidak melihat tanda-tanda luka bakar. Radiasi UV memiliki kemampuan untuk menembus epidermis dan menciptakan malapetaka. Peradangan akibat radiasi UV dapat menurunkan kolagen, memicu pembentukan bintik hitam, dan memengaruhi DNA sel kulit. Ini semua mengarah pada hotoaging. "Photoaging kulit adalah hasil dari stres oksidatif dari radiasi UV," kata dokter kulit bersertifikat Kautilya Shaurya.
3. Menggunakan pembersih wajah yang keras
Dari pembersih wajah hingga sabun tubuh hingga pencuci tangan, pembersih adalah langkah perawatan kulit yang diabaikan. Karena produk ini tidak bertahan lama di kulit, orang berpikir mereka tidak perlu menggunakan produk yang berkualitas.
Pembersih, terutama yang menggunakan bahan pembersih yang keras dan mengiritasi, berpengaruh pada penghalang kulit. Produk skincare ini bisa menghilangkan minyak alami kulit, mengganggu bioma, dan dapat menyebabkan retakan mikro pada epidermis, yang semuanya dapat menyebabkan peradangan pada kulit.
MIND BODY GREEN
Pilihan Editor: 10 Langkah Mendapatkan Glass Skin seperti Wanita Korea
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.