TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu efek sengatan sinar matahari yang langsung terlihat adalah kulit terbakar. Ini terasa sangat tidak nyaman, terutama di hari-hari berikutnya ketika kulit yang terbakar itu mulai terkelupas.
Dan ketika itu terjadi, ada keinginan untuk mengelupas lapisan kulit mati itu. Tapi keinginan itu harus ditahan karena efeknya lebih buruk lagi. Dokter kulit bersertifikat Jeremy Brauer dan Kenneth Mark menjelaskan alasan tidak boleh mengelupas lapisan kulit mati sisa sengatan matahari.
Alasan utamanya adalah bagian dari proses penyembuhan. "Saat kulit terbakar, sel-selnya rusak," kata Mark. "Tubuh bekerja untuk menghilangkan kerusakan, yang mengakibatkan kulit mengelupas." Dia menambahkan bahwa ketika kulit membengkak akibat sengatan matahari, tekanan berlebih pada kulit juga dapat menyebabkan pengelupasan, yang biasanya dimulai pada hari ketiga pascaluka bakar.
Brauer juga menekankan pentingnya menghindari mengelupas kulit terbakar sinar matahari. "Anda harus membiarkan tubuh sembuh secara alami," katanya. "Kulit di atasnya berfungsi sebagai perlindungan dan perlahan-lahan mengelupas dengan sendirinya saat kulit di bawahnya siap terpapar. Mengelupas sengatan matahari sebelum kulit benar-benar sembuh membuat kulit berisiko mengalami warna tidak merata, jaringan parut, dan bahkan lecet yang menyakitkan jika area tersebut terkena sinar matahari lagi."
Mark menambahkan bahwa mengelupas juga membuat kulit di bawahnya rentan terhadap infeksi karena terpapar unsur luar dan kuman.
Mencegah pengelupasan
Cara terbaik untuk mencegah pengelupasan akibat sinar matahari adalah dengan mencegah paparan. Namun, begitu luka bakar benar-benar terjadi, pengelupasan adalah bagian dari proses penyembuhan alami dan hampir selalu terjadi sampai taraf tertentu, tambahnya. Tetap saja, mengoleskan bahan yang menenangkan, seperti lidah buaya, serta mengonsumsi obat antiinflamasi yang dijual bebas pada tanda pertama luka bakar dapat membantu mencegah pengelupasan, kata Mark.
Hindari paparan sinar matahari dan lindungi area tersebut dengan tabir surya dan pakaian sampai kulit benar-benar sembuh, saran Brauer. Mandi air dingin dan obat antiinflamasi juga dapat membantu meringankan ketidaknyamanan.
Pastikan untuk melembapkan area yang terbakar. "Menerapkan emolien topikal membantu mempertahankan kelembapan dengan tujuan mempertahankan dan memperbaiki penghalang kulit," jelas Brauer. "Dengan begitu, kekeringan, kemerahan, dan iritasi bisa berkurang." Dia merekomendasikan menggunakan bahan-bahan seperti lidah buaya dan kedelai yang melembapkan dan menyejukkan.
Jadi, hindari mengelupas bekas sengatan matahari karena dapat menyebabkan warna kulit tidak merata, jaringan parut, dan bahkan lepuh yang menyakitkan. Biarkan sembuh secara alami.
BYRDIE
Pilihan Editor: Courteney Cox Mengingatkan Putrinya Agar Membatasi Paparan Sinar Matahari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu