TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki tujuan berbeda-beda dalam hal mengonsumsi suplemen. Beberapa orang mengonsumsi probiotik untuk mendorong kesehatan usus yang lebih baik, beberapa mengonsumsi vitamin D untuk kesehatan otak, dan yang lain suka mengonsumsi kolagen untuk kulit yang lebih glowing dan lebih sehat.
Namun, kategori suplemen kecantikan cenderung terasa sedikit lebih luas. Produk-produk ini menghasilkan jaring yang cukup besar, bahkan peptida kolagen atau probiotik secara teknis dapat dianggap sebagai suplemen kecantikan. Sebab itu, Anda harus menyelami secara spesifik tentang suplemen kulit. Berikut ini mengungkap fakta di balik tiga mitos umum suplemen kulit.
1. Tidak bisa menyerap suplemen kolagen
Mitos ini cukup umum bahwa suplemen kolagen tidak berfungsi karena tidak dapat diserap ke dalam tubuh. Meskipun ini adalah kekhawatiran yang valid, itu tidak berlaku untuk setiap bentuk kolagen.
Faktanya, peptida kolagen terhidrolisis, menurut definisi, telah dipecah menjadi asam amino rantai pendek yang dapat dicerna. Penelitian telah menunjukkan bahwa peptida kolagen terhidrolisis diserap lebih mudah oleh aliran darah dan tubuh Anda daripada molekul kolagen berukuran normal, itulah sebabnya mereka lebih sering digunakan dalam studi klinis.
"Kolagen terhidrolisis sudah dicerna sebelumnya sehingga tidak melalui pencernaan lintas pertama di saluran pencernaan," kata dokter kulit bersertifikat Joshua Zeichner. "Fragmen kolagen dapat diserap apa adanya dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk memberikan efeknya."
2. Vitamin C hanya bermanfaat digunakan secara topikal
Kebanyakan orang menyukai serum vitamin C untuk menghilangkan bintik hitam dan kulit yang cerah, tetapi mengapa vitamin C oral diabaikan? Padahal menurut penelitian, mengkonsumsi vitamin C dapat mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan. .
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, asupan vitamin C yang lebih tinggi dikaitkan dengan kulit yang tidak terlalu keriput. Ini mungkin karena tubuh Anda benar-benar membutuhkan vitamin C untuk memproduksi kolagen.
Ini juga telah terbukti membantu mengelola stres oksidatif dalam sel berkat sifat antioksidannya, ini tidak hanya mendukung kesehatan sel kulit tetapi juga dapat membantu mendukung kulit dari kerusakan UV sebelumnya.
3. Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen kulit setiap hari
Beberapa orang hanya akan memprioritaskan suplemen kecantikan beberapa minggu sebelum acara besar atau meminumnya setiap beberapa hari, tetapi itu bukan praktik terbaik. Lihat, manfaat dari menelan bahan-bahan seperti kolagen dan vitamin C berasal dari penelitian di mana suplemen tersebut dikonsumsi setiap hari, bukan setiap minggu atau sesekali.
Tentu sulit untuk menjadikan suplemen sebagai bagian dari rutinitas harian Anda, terutama jika Anda tidak suka mengonsumsinya atau melihatnya dengan jelas. Coba letakkan suplemen Anda di suatu tempat yang sering Anda kunjungi di rumah, temukan suplemen bubuk untuk dicampurkan ke dalam kopi pagi Anda, atau atur pengingat di ponsel Anda. Percayalah, konsistensi akan sangat berharga.
MIND BODY GREEN
Pilihan editor: 4 Tips Memilih Suplemen untuk Kulit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.