TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2023, tas nylon Prada masih sering didambakan seperti 40 tahun lalu. Faktanya, Prada mendapatkan tempat di samping Hermès 'Birkin, Mulberry's Alexa, dan Fendi's Baguette di deretan tas tangan favorit.
Tampaknya tidak ada yang bisa menghentikan kebangkitan mereka, pada tahun lalu tas mini Re-nylon Re-edition 2000 Prada dinobatkan sebagai “Handbag of the Year” oleh Lyst, setelah pencarian meningkat sebesar 131 persen, sementara penayangan #pradanylonbag di aplikasi TikTok menghasilkan lebih dari 4,2 juta tampilan.
Pertama kali Prada merilis tas nylon “Poncono” yang tidak konvesional pada tahun 1984, merek ini telah mendorong untuk membuktikan bahwa kepraktisan dan kemewahan dapat berjalan dengan seiring, dan bahwa kain kinerja memiliki tempat di bidang mode.
Pasca lockdown pandemi Covid-19, busana fungsional sekarang menjadi keharusan dan kasual telah menjadi keren kembali seperti yang ditunjukkan oleh bucket hag, celana training, dan baju olahraga yang terinspirasi dari streetwear. Dan, tas nilon Prada adalah aksesori yang sangat sempurna untuk ditambahkan ke dalam tampian tersebut.
Cerita di balik tas nylon Prada
Tas ini dibuat pada tahun 1984, ransel Vela merupakan produk pertama yang dirilis sebagai bagian dari rangkaian nylon inovatif Miuccia Prada. Tas yang bergaya industri ini, lengkap dengan pengencang D-ring dan logo logam segitiga ciri khas merek tersebut, berbeda dan unik dibandingkan dengan tas kulit konvensional yang diproduksi oleh merek mewah seperti Louis Vuitton dan Chanel pada saat itu. Dan itu bahkan merupakan langkah radikal bagi Prada sendiri, yang telah dikenal dengan potongan retro konservatif dan aksesori kulit khas Saffiano.
'Pocono' yang merupakan bahan tahan air, sebelumnya dipergunakan untuk membuat tenda militer Italia pada Perang Dunia II dan hanya diadopsi oleh mode sebagai kain pelapis. Namun, kualitas, nilon yang bagus dan berat membangkitkan minat Miuccia Prada tradisional namun eksperimental, dan memenangkan merek tersebut untuk audiens yang lebih muda yang belum tersentuh oleh pendahulunya.
Terlepas dari opini awal, rentang nylon Prada, yang akhirnya dialihkan dari kode rumah tradisionalnya, berjuang untuk mempertahankan di pasar barang mewah yang ramai. Namun, beralihnya merek tersebut ke dalam pakaian olahraga, dengan peluncuran lini Prada Sport pada tahun 1998 sangat mengamankan gelombang kesuksesan. Koleksi ini memamerkan pakaian olahraga yang sangat fungsional, yang menampilkan penjahitan sempurna dari merek tersebut yang direplikasi dalam kain berperforma tinggi seperti Gore-Tex dan nilon.
Tas nylon akhirnya mengalami kebangkitan kembali pada tahun 2010-an, berkat munculnya tren streetwear dan niche Nineties yang dipicu oleh situs penjualan kembali seperti Depop dan Wavey Garms. Sebagian selebritas dan influencer banyak yang memamerkan tas vintage mereka di akun Instagram dan di pekan mode di seluruh dunia.
Faktanya, dalam tiga tahun terakhir ini pencarian tas nylon Prada telah meningkat sebesar 815 persen mengalami lonjakan yang tidak dapat disangkal, dengan dibantu oleh Kim Kardashian yang difoto membawa tas messenger merek tersebut pada tahun 2017.
Selama lockdown Prada mengalami banyak perkembangan, hasil dari kemitraan kreatif yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Miuccia Prada dan Raf Simons, dan serangkaian catwalk live-streaming yang sangat ditunggu. Pada saat ini, nilon masih menjadi andalan dalam koleksi Prada dan telah membantu memperkuat merek tersebut sebagai label desainer yang patut diperhatikan.
Apa yang membuat tas nylon Prada menjadi sangat ikonikIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Siluet sederhana dari tas bahu nylon Prada, dan chained-crossbody yang baru dirilis, memberikan keseimbangan sempurna antara eksperimental dan klasik. Sudah lebih dari 30 tahun nilon diperkenalkan ke pasaran, popularitas kain teknis masih terus mengalami peningkatan, berkat tren streetwear yang sangat terkenal di tahun 2010-an. Faktanya, merek pakaian pria seperti Vetements, Yeezy, dan Off-White telah memasukkan nilon ke dalam koleksi pakaian siap pakai mereka selama dekade terakhir.
Kebangkitan terbaru brand Prada melihat pembaruan dari 'Pocono' klasik dalam kampanye Re-Nylon 2019. Gaya khas tetap ada tetapi merek meningkatkan permainannya dan mengganti bahan nylon sintetis untuk Econyl, alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan, terbuat dari bahan daur ulang seperti jaring ikan dan limbah plastik industri.
Walaupun baru dirancang pada akhir 1980-an, ransel Vela dan kerabat nilonnya mencapai status kultus nyata pada 1990-an. Model kasual seperti Kate Moss dan Naomi Campbell memamerkan tas dan koper terstruktur mereka di mana-mana, membuktikan bahwa mereka adalah tas perjalanan terbaik.
Pada tahun 2023, tas mini merupakan aksesori yang harus dilihat. Tali pengikatnya yang tebal, bentuknya yang menarik, dan penutup ritsletingnya yang sederhana disukai oleh kalangan fashion paling bergaya termasuk Kendall Jenner, Bella Hadid, Dua Lipa, dan Kaia Gerber.
Walaupun dapat membeli tas nylon Prada di toko, stok di masing-masing toko bervariasi. Sebaiknya lewati antrean dan belilah secara online, baik itu dari situs web merek itu sendiri atau e-tailer mewah.
HARPERS BAZAAR | DWI NUR AZIZAH
Pilihan editor: Gaya Anggun Lily Collins Mengenakan Gaun Jala Unik Prada
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.