TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan pertambahan usia, muncullah garis-garis halus dan kerutan yang membutuhkan perawatan kulit khusus. Perubahan kulit itu semakin terlihat ketika seorang wanita memasuki usia menopause. Tubuh mengalami banyak perubahan hormonal yang menimbulkan gejala hot flushes, keringat malam, kulit kusam, kulit kering, kulit kepala mengelupas dan kulit kendur. Selain itu, kadar ceramide, kolagen, dan asam hialuronat semuanya turun karena kadar estrogen habis dan kulit akan lebih lambat pulih.
Saat serat kolagen rusak, munculnya kerutan dan garis semakin dalam, asam hialuronat pun semakin sedikit yang berarti kulit tidak terhidrasi. Itulah sebabnya kulit menjadi kering, kasar, bersisik atau gatal. Wanita mungkin juga memperhatikan bahwa pori-pori mereka tampak lebih besar karena kolagen dan jaringan elastis yang lebih lemah. Meskipun perubahan ini sudahpasti terjadi, ada cara untuk melawannya.
Dokter kulit dan pakar kosmetik Kiran Hebbalkar merekomendasikan enam rutinitas perawatan kulit untuk wanita menopause.
1. Bersihkan secara teratur
Setiap rangkaian perawatan kulit harian yang baik cenderung dimulai dengan pembersihan yang tepat. Ini sangat penting untuk kulit menopause. Perubahan tingkat hormon yang terkait dengan menopause dapat menyebabkan kekeringan kulit. Untuk mengatasi kulit kering, bersihkan wajah dengan pembersih yang lembut, menghidrasi, dan bebas sabun. Jerawat hormonal juga dapat terjadi selama menopause, dan pembersihan akan membantu membuka pori-pori yang tersumbat.
2. Pakai tabir surya setiap hari
Mengaplikasikan tabir surya setiap hari sangat penting untuk kesehatan kulit, tidak peduli musim, usia, atau jenis kulit. Namun, selama menopause, melindungi kulit dari sinar matahari merupakan bagian yang sangat penting dari perawatan kulit harian karena kanker kulit dan pertumbuhan prakanker menjadi lebih sering terjadi selama menopause.
Selain mengurangi risiko kanker, sun protection factor (SPF) pada sunscreen juga dapat membantu mengurangi bintik-bintik penuaan dan kerutan serta mencegah pembentukan yang baru. Pilih tabir surya yang mengandung bahan anti inflamasi dan perbaikan skin barrier. Tabir surya spektrum luas dengan perlindungan UVA dan UVB minimal SPF 30 adalah yang terbaik.
3. Jangan lupakan pelembap
Cara lain untuk mengatasi kekeringan yang berhubungan dengan menopause adalah dengan mengoleskan pelembap secara teratur. Saat memilih produk, hindari pelembap dengan bahan yang mengeringkan seperti alkohol atau wewangian untuk menghindari iritasi pada kulit sensitif. Oleskan dua kali pada wajah, leher, dan rahang.
4. Retinol dan vitamin C
Retinol, yang pada dasarnya adalah vitamin A dalam bentuknya yang paling murni, mengubah perilaku sel yang menua sehingga bertindak lebih muda. Perubahan ini membuat sel beregenerasi dengan lebih cepat sehingga meningkatkan pembaruan kulit, mencerahkan warna kulit, mengurangi jerawat, dan meningkatkan produksi kolagen.
Bahan ini juga berfungsi sebagai antioksidan, mengatasi kerusakan akibat radikal bebas dan tanda-tanda yang terlihat dari kulit yang rusak akibat sinar matahari. Namun, bahan ini juga dapat mengeringkan kulit pada awalnya, jadi jika menggunakannya pertama kali, mulailah memperkenalkan retinol secara bertahap yang berbasis krim malam, serum atau gel ke dalam rutinitas Anda 2-3 kali seminggu.
Selain itu, cari produk yang mengandung vitamin C. Antioksidan kuat secara alami membantu memperbaiki penampilan kulit. Jika digunakan secara konsisten, serum vitamin C dapat membantu menunda tanda-tanda penuaan dini, mencerahkan kulit, mengurangi peradangan dan pigmentasi, serta meningkatkan produksi kolagen untuk kulit tampak awet muda.
5. Perawatan remodeling kulit
Kolagen memberi kekuatan, elastisitas, dan struktur pada kulit. Seiring bertambahnya usia, kadar kolagen secara bertahap berkurang dan efeknya terlihat pada kulit yang kurang cerah, kendur, dan keriput. Faktor lain seperti polutan, pola makan yang tidak tepat, merokok, stres, kurang tidur, dan paparan sinar matahari juga dapat mempengaruhi produksi kolagen.
Coba tambahkan asam hialuronat atau HA. HA merupakan senyawa integral untuk kolagen di kulit yang secara alami ditemukan di tubuh Anda, termasuk mata, kulit, dan persendian. Senyawa ini menahan kelembapan dan membuat jaringan dan persendian tetap terlumasi.
6. Nutrisi
Saat menopause, terjadi perubahan kadar hormon yang dapat memicu hot flashes dan berkurangnya waktu tidur. Pola makan makanan utuh yang tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein berkualitas tinggi, dan produk susu dapat mengurangi gejala menopause. Fitoestrogen dan lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, juga dapat membantu. Beberapa makanan yang termasuk adalah yogurt, bayam, lobak, collard hijau, brokoli, asparagus, kecambah brussel, kangkung, tahu, lentil, kacang-kacangan, ayam panggang, tuna, dan salmon. Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti biji labu, biji wijen, biji bunga matahari, almond, pecan, kenari, kacang brazil, kacang pinus, dan pistachio juga dibutuhkan. Batasi asupan gula, karbohidrat olahan, alkohol, kafein, dan makanan tinggi sodium atau pedas.
Perawatan kulit bukanlah satu ukuran yang cocok untuk semua orang. Jika merasa tidak nyaman dengan kulit atau khawatir tentang sesuatu pada kulit, sebaiknya konsultasi ke dokter kulit untuk menentukan rutinitas dan nutrisi perawatan kulit menopause yang terbaik.
HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: 6 Cara Meningkatkan Pertumbuhan Rambut yang Sehat saat Menopause
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.