Cara Memilih Minyak Goreng yang Tepat untuk Menumis, Menggoreng, dan Memanggang

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jenis minyak goreng yang bisa digunakan sehari-hari, dari minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun, sampai minyak jagung. Tapi manakah yang paling tepat untuk memasak makanan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan? 

Pakar bioteknologi yang juga ahli gizi Priya Nagwani menyoroti pentingnya menggunakan berbagai jenis minyak untuk tujuan yang berbeda. “Menggunakan minyak goreng yang tepat sangat membantu kesehatan secara keseluruhan,” kata Nagwani dalam unggahannya di Twitter. 

Dia mengungkap tiga hal yang harus dipertimbangkan saat memilih minyak goreng. 

1. Titik asap minyak

Sama seperti cairan yang memiliki titik didih, minyak juga memiliki titik asap. “Tidak seperti air, yang mulai mendidih pada suhu tertentu, minyak terbakar ketika dipanaskan melebihi titik asapnya dan melepaskan bahan kimia berbahaya,” kata Nagwani. 

Dia menambahkan bahwa saat memasak sesuatu yang hanya menggunakan minyak seperti menumis atau oseng-oseng, sebaiknya pilih minyak goreng dengan titik asap rendah. Namun, menggoreng dengan api besar membutuhkan minyak dengan titik asap tinggi. “Itulah mengapa menggunakan minyak zaitun secara membabi buta untuk masakan yang melibatkan penggorengan tidak disarankan,” kata dia.

Sepakat dengannya, Garima Goyal, ahli diet terdaftar, menjelaskan bahwa ketika titik asap minyak tercapai, minyak menjadi tidak stabil dan mulai rusak. “Oksidasi minyak ini melepaskan radikal bebas yang bertanggung jawab atas degenerasi sel dan pembentukan penyakit,” katanya kepada indianexpress.com.

2. Proses pembuatan

Berbagai jenis minyak memiliki proses pembuatan atau ekstraksi yang berbeda. “Beberapa minyak seperti kedelai, kanola, safflower (minyak biji) diekstraksi menggunakan pelarut seperti heksana. Pasca ekstraksi, sejumlah panas, uap, dan tekanan digunakan untuk menghilangkannya,” jelas Nagwani. “Dengan kata sederhana, minyak ini sangat diproses dan disempurnakan. Pemrosesan dan pemurnian menghasilkan banyak molekul tidak stabil yang dapat merusak membran sel. Di sisi lain, minyak seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dll. mudah diekstraksi tanpa penyulingan apa pun. Hal yang sama berlaku untuk mentega dan ghee (minyak samin)," Nagwani menjelaskan.

Baca juga: 7 Minyak Goreng Paling Menyehatkan Menurut Studi, Termasuk Zaitun Extra Virgin

3) Jenis lemak (asam lemak)

Pada dasarnya ada emapt jenis lemak, yakni lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), dan lemak trans. Setiap minyak memiliki campuran asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan sedikit lemak trans (sebagian kecil), yang membedakan adalah perbandingannya. Mentega dan ghee tinggi lemak jenuh, minyak zaitun dan minyak mustard tinggi MUFA, sedangkan minyak biji tinggi PUFA, kata Nagwani.

“Anda harus memiliki campuran yang sehat dari semua asam lemak dalam makanan. Sebagai aturan praktis, batasi lemak jenuh hingga 20-30 persen dari keseluruhan penggunaan minyak,” tulis Nagwani.

Nagwani gunakan juga menuliskan jenis minyak yang bisa digunakan dan perlu dihindari. 

-Gunakan mentega/minyak zaitun/minyak wijen untuk omlette dan menumis sayuran, dan masak dengan api kecil hingga sedang

-Gunakan minyak mustard atau minyak kelapa dingin untuk memasak sayuran

Goyal menambahkan, karena minyak kelapa olahan memiliki rasa netral, dan titik asap 232 derajat Celcius, menjadikannya pilihan ideal untuk menumis dan memanggang, sedangkan minyak kelapa murni hanya dapat digunakan hingga 177 derajat Celcius dan dapat digunakan dalam memanggang.

* Hindari minyak biji

Menurut Goyal, minyak kenari atau rami memberikan nutrisi yang menyehatkan jantung, pencegahan kanker, dan anti inflamasi, tetapi memiliki titik asap yang relatif lebih rendah. Minyak kenari memiliki titik asap 160 derajat Celcius, sedangkan rami memiliki titik asap 107 derajat Celcius. “Jadi, gunakan untuk olahan dingin seperti saus salad,” sarannya.

*Untuk apa pun yang digoreng, gunakan minyak samin karena kurang diproses dan memiliki titik asap yang tinggi.

*Gunakan minyak zaitun extra virgin (EVOO) dalam saus hummus/salad

Goyal menyarankan menggunakan EVOO untuk hidangan dingin seperti saus, salad, dan saus. “Minyak zaitun ringan juga memiliki sifat meningkatkan kesehatan yang serupa seperti EVOO. Karena titik asapnya sedikit lebih tinggi dari EVOO pada 243 derajat celsius, memasak dengan suhu tinggi seperti menumis dan memanggang dapat dilakukan dengan mudah. Memanggang juga bisa menggunakan minyak zaitun, tetapi yang harus diperhatikan adalah rasanya yang terlalu kuat," kata Goyal.

*Hindari menggunakan ulang minyak karena akan meningkatkan rasio lemak trans dalam minyak.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: 5 Cara Mengecek Kemurnian Minyak Kelapa di Rumah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.








Priyanka Chopra Pakai Minyak Kelapa untuk Membersihkan Makeup, Apa Kata Dokter?

19 jam lalu

Priyanka Chopra. Foto: Instagram/@priyankachopra
Priyanka Chopra Pakai Minyak Kelapa untuk Membersihkan Makeup, Apa Kata Dokter?

Priyanka Chopra percaya pada khasiat minyak kelapa, tapi jika ingin mencoba, pertimbangkan jenis kulit dan masalah kulit yang dialami.


3 Tips Kecantikan Meghan Markle agar Wajahnya Terlihat Bersinar meski Kelelahan

1 hari lalu

Meghan Markle di acara Invictus Games 2022. Instagram.com/@danielmartin
3 Tips Kecantikan Meghan Markle agar Wajahnya Terlihat Bersinar meski Kelelahan

Dalam wawancara lama, Meghan Markle mengatakan minyak kelapa adalah salah satu trik membuat wajahnya terlihat bersinar.


Cadangan Gula dan Minyak Goreng Diatur, Bapanas Bisa Intervensi Pasar Jika Harga Pangan Naik

4 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mensosialisasikan bahan pangan sorgum di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Ahad, 4 Desember 2022. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Cadangan Gula dan Minyak Goreng Diatur, Bapanas Bisa Intervensi Pasar Jika Harga Pangan Naik

Dengan adanya cadangan gula dan minyak goreng pemerintah ini, Bapanas memiliki kewenangan dalam melakukan intervensi pasar.


10 Cara Agar Kuku Kuat dan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi cat kuku. Foto: Freepik.com
10 Cara Agar Kuku Kuat dan Sehat

Tidak mudah untuk menjaga kuku yang panjang dan sehat. Kadang kuku mudah patah saat mulai panjang


Pemerintah Resmi Kelola Cadangan Minyak Goreng dan Gula untuk Stabilisasi Harga dan Stok

4 hari lalu

Suasana Pasar Ceger, Tangerang Selatan pada Ahad, 12 Februari 2023. Pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan minyak goreng bersubsidi merek Minyakita sejak dua bulan lalu. Sementara itu, harga minyak gorent masih melambung di atas harga eceran tertinggi (HET) hingga Rp 20.000 per liter. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pemerintah Resmi Kelola Cadangan Minyak Goreng dan Gula untuk Stabilisasi Harga dan Stok

Badan Pangan Nasional atau Bapanas baru saja menerbitkan regulasi pengadaan cadangan gula dan minyak goreng pemerintah.


Hari Pertama Puasa: Harga Cabai, Ayam, Ikan, Telur, Gula, hingga Minyak Goreng Melonjak

6 hari lalu

Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 23 Februari 2023. Harga cabai rawit merah juga tercatat turun 0,56 persen jadi Rp58.720 per kilogram berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Senin (27/2). TEMPO/Tony Hartawan
Hari Pertama Puasa: Harga Cabai, Ayam, Ikan, Telur, Gula, hingga Minyak Goreng Melonjak

Panel Harga Pangan mencatat harga cabai, ayam, telur, gula, minyak goreng, ikan, kedelai, hingga beras premium melonjak dibandingkan bulan sebelumnya.


Simak 5 Komoditas Pangan yang Kerap Naik Saat Bulan Ramadan: Telur hingga Cabai

6 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
Simak 5 Komoditas Pangan yang Kerap Naik Saat Bulan Ramadan: Telur hingga Cabai

Menjelang dan di awal bulan Ramadan, sejumlah bahan pokok seringkali mengalami kenaikan. Apa saja?


Suka Pakai Minyak Jelantah, Awas Kanker Mengintai

7 hari lalu

Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Suka Pakai Minyak Jelantah, Awas Kanker Mengintai

Penggunaan minyak jelantah sangat berbahaya bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan risiko kanker hingga menjadi sumber berbagai penyakit lain.


Menjelang Ramadhan, Segini Harga Minyak Goreng hingga Beras di Ritel Modern

10 hari lalu

Jelang Ramadan 2023 harga beras di pasar Ciputat Tangerang Selatan naik hingga mencapai angka Rp15.000 per kilogram, Selasa, 14 Maret 2023. Harga beras naik akibat dampak harga gabah petani naik menjelang Ramadan, ujar pedagang beras. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Menjelang Ramadhan, Segini Harga Minyak Goreng hingga Beras di Ritel Modern

Kebutuhan pangan masyarakat meningkat menjelang Ramadhan. Berikut harga kebutuhan pokok, beras dan minyak goreng di ritel modern seperti Transmart.


Simak Cara Memasak Daging Unta yang Gurih dan Empuk

12 hari lalu

Seekor unta muda menyusu pada ibunya di kandang di Perusahaan Beder Susu dan Daging unta di Mogadishu, Somalia, 7 Juni 2014. Peternakan tersebut merupakan peternakan unta dari Somalia yang hasilnya banyak diekspor ke berbagai negara. REUTERS/Feisal Omar
Simak Cara Memasak Daging Unta yang Gurih dan Empuk

Daging unta merupakan sumber protein kandungan kolesterol rendah dan kandungan zat besi tinggi. Begini cara mengolah agar empuk dan gurih.