TEMPO.CO, Jakarta - Putri Eugenie telah mengungkapkan bahwa salah satu prioritas pengasuhannya adalah mengajari putranya tentang perubahan iklim. Putri Sarah Ferguson dan Pangeran Andrew itu, memiliki seorang putra bernawa August Philip Hawke yang akan berusia 2 tahun bulan depan.
"Putraku akan menjadi aktivis sejak usia 2 tahun, dalam beberapa hari. Jadi, dia, segalanya untuk mereka," kata Eugenie menurut Daily Mail. "Saya berbicara dengan Peter Thomson, U.N. Special Envoy for Oceans, dan yang dia katakan kepada saya adalah bahwa saya melakukan ini untuk cucu saya. Dan itu sama saja. Setiap keputusan yang kami buat sekarang harus untuk August Agustus, apa yang akan dia lihat dan lakukan dan bagaimana dia akan menjalani hidupnya."
Putri Eugenie, yang sedang mengandung anak kedua itu juga menjelaskan bagaimana pandangannya berubah setelah menjadi orang tua. "Tapi saya pikir juga sebagai seorang ibu, Anda tiba-tiba, Anda benar-benar berubah, hormon Anda berubah, semuanya berubah. Seperti sekarang saya takut terbang dan sebagainya. seperti itu dan aku tidak akan pernah seperti itu sebelumnya," jelasnya.
Wanita berusia 32 tahun itu mengikuti jejask pamannya Raja Charless III dan sepupunya, Pangeran Harry dan Pangeran William, sebagai aktivis iklim. Dia menjaga rumahnya untuk menjaga rumahnya bebas plastik, dan dia mengajari August alasannya. "Di rumah, kami tidak memiliki plastik, kami berusaha sebisa mungkin untuk tidak memiliki plastik dan saya mencoba untuk mengajarinya. Tapi ini seperti perjuangan," tambah Eugenie.
Menyadari bahwa ruang lingkup untuk mengatasi perubahan iklim bisa terasa luar biasa, Eugenie menggambarkan dirinya sebagai orang yang optimis dalam perjuangan global untuk lingkungan yang lebih cerah. "Saya ingin optimis - ibu saya menyebutnya hanya glass-full, saya lebih suka seperti itu, tapi terkadang fakta dan angka dan terkadang makan malam memang memberi Anda perasaan seperti itu. frustrasi dan malapetaka dan kesuraman," katanya. "Tapi saya hampir berpikir kita membutuhkannya untuk berbuat lebih banyak."
Putri Eugenie, yang ikut mendirikan badan amal The Anti-Slavery Collective pada 2017, terus menghubungkan masalah perubahan iklim dengan perbudakan modern dan perdagangan manusia. "Ada 49 juta orang yang diperbudak hari ini dan kami tahu bahwa ketika iklim rentan, orang yang paling rentan terkena dampaknya," katanya kepada Reuters. "Dan kita akan melihat bahwa semakin banyak, setiap kali terjadi krisis, orang-orang akan menjadi rentan dan dibawa ke dalam situasi sulit. Jadi iklim benar-benar sejalan dengan itu."
PEOPLE
Baca juga: Hamil Anak Kedua, Putri Eugenie Bakal Melahirkan Musim Panas 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegra