TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tua ingin memiliki anak lebih dari satu. Tapi, entah mengapa mengusahakan hamil yang kedua terasa lebih sulit dibandingkan yang pertama. Salah satu alasannya adalah kesuburan perempuan menurun seiring dengan pertambahan usia, ini disebut juga dengan infertilitas sekunder, yakni ketika terjadi kesulitan untuk hamil setelah konsepsi, kehamilan, dan kelahiran alami yang berhasil sebelumnya.
Perawatan kesuburan dapat mengatasi infertilitas sekunder. Menurut sebuah studi baru-baru ini, infertilitas mempengaruhi lebih dari 12,5 persen pasangan yang mencoba untuk hamil, sementara infertilitas sekunder terhitung sekitar setengah dari semua kejadian.
Masalah dengan pasangan wanita atau pria dapat menyebabkan infertilitas sekunder. Sekitar 33 persen dari semua kasus gangguan kesuburan ini disebabkan oleh masalah pada pasangan wanita sedangkan 33 persen berikutnya disebabkan oleh masalah pada pasangan pria. Sisanya 33 persen dari keseluruhan kasus infertilitas merupakan gabungan dari kekhawatiran yang terkait dengan pasangan pria dan wanita.
Inilah alasan seorang wanita sulit untuk hamil kedua.
1. Sel telur berkurang
Aneesha Grover, dokter spesialis kandungan dan kebindanan konsultan infertilitas mengatakan bahwa wanita melepaskan satu sel telur selama setiap siklus menstruasi. Ketika tambah tua, wanita akan menghasilkan sel telur yang lebih sedikit dan kualitasnya lebih rendah, sehingga mengurangi kemungkinan untuk hamil secara alami.
"Secara umum, puncak kesuburan seorang wanita di usia pertengahan hingga akhir dua puluhan, setelah itu secara bertahap menurun hingga usia 35 tahun, setelah itu terjadi penurunan tajam," kata dia, dilansir dari Times of India, Ahad, 1 Januari 2023.
Namun, setiap wanita itu unik, dan kemerosotan sel telur itu bisa terjadi cepat atau lambat. Karena kesuburan turun seiring bertambahnya usia, sering kali wanita yang tidak mengalami kesulitan untuk mengandung anak pertama akan berjuang dengan pembuahan ketika mereka lebih tua dan kurang subur untuk kedua kalinya.
Saluran tuba yang rusak atau tersumbat juga dapat mencegah sel telur mencapai ovarium.
2. Rahim
Ketidaksuburan juga dapat disebabkan oleh masalah rahim, seperti adenomiosis yang disebabkan oleh pembesaran jaringan di dalam dinding rahim, atau jaringan parut dari operasi caesar atau fibroid yang menyebabkan peradangan atau penyumbatan sehingga lebih sulit untuk hamil.
Endometriosis adalah penyebab infertilitas yang sangat umum pada wanita yang disebabkan oleh pembesaran jaringan. Ini adalah kondisi di mana jaringan dari rahim tumbuh di area lain, seperti ovarium dan daerah panggul lainnya.
Baca juga: 5 Penyebab Masalah Kesuburan Perempuan, dari Stres Hingga Berat Badan
3. PCOS
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi hormonal yang menyebabkan wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur atau panjang. orang yang mengalami PCOS mungkin memiliki kadar androgen (hormon pria) yang tinggi. Akumulasi kecil cairan di sekitar ovarium sering terjadi pada pasien PCOS, mencegah pelepasan sel telur.
Selain itu, peningkatan BMI dan/atau beberapa obat dapat menyebabkan kerusakan ovarium, yang dapat mengganggu kesuburan.
4. Masalah sperma
"Jumlah sperma yang rendah, Azoospermia dan kelainan sperma lainnya dapat mencegah sperma mencapai sel telur dan membuahinya," kata Dr. Grover.
Ada juga kemungkinan varikokel sebagai varises di skrotum. Ini dapat menyebabkan suhu di testis naik di atas tingkat normal, yang berdampak pada produksi sperma.
5. Antibodi anti-sperma
Beberapa pria dan wanita memiliki antibodi antisperma, yang membuat sulit hamil. Namun, sangat mungkin untuk hamil kedua kalinya dengan prosedur yang benar dan bimbingan serta bantuan dari dokter kesuburan. Dengan perubahan gaya hidup tertentu dan pengobatan membantu meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita.
Untuk mengetahui penyebab pastinya, salah satu langkah pertama adalah melakukan tes kesuburan sehingga dapat melakukan pengobatan yang tepat. Ada berbagai pilihan pengobatan seperti Inseminasi Intrauterin (IUI) di mana sperma ditempatkan ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi dan Fertilisasi In Vitro (IVF) yang melibatkan pembuahan sperma dan sel telur di luar tubuh wanita dan kemudian memasukkan embrio yang dihasilkan kembali ke rahimnya dengan harapan implantasi. Perawatan untuk hamil ini dipilih berdasarkan karakteristik reproduksi wanita.
Baca juga: Diet Mediterania Dapat Meningkatkan Peluang Hamil Menurut Studi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.